Rupiah dan mata uang Asia lainnya terus melemah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Rupiah dan mata uang Asia lainnya terus melemah

EPA

JAKARTA, Indonesia — Berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat nilai rupiah oleh pemerintah termasuk meluncurkan paket kebijakan ekonomi awal bulan ini. Pasar belum merespons positif. Pada perdagangan Rabu pagi, rupiah melemah 85 poin menjadi Rp 14.637 per dolar AS. 

“Pelaku pasar uang merespons negatif proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia baik untuk tahun ini maupun pada tahun 2016 mendatang. Kondisi itu mendorong nilai tukar rupiah melanjutkan tekanan hingga menembus level Rp14.600 per dolar AS,” kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, Rabu, 23 September 2015. 

Pelemahan rupiah yang terus berlanjut ini dinilai akan berdampak pada laju usaha di dalam negeri yang akhirnya mempengaruhi pada perekonomian Indonesia ke depan. 

“Pelemahan rupiah memang mengejutkan, diperkirakan masih akan berlanjut apalagi kebutuhan dolar AS cenderung meningkat menjelang akhir bulan dan kuartal ketiga ini. Secara fundamental tidak ada yang positif bagi rupiah, jika nilai tukar domestik nanti mengalami penguatan itu hanya sentimen faktor teknikal saja,” kata Kepala Riset First Asia Capital David Nathanael Sutyanto. 

Mata uang Asia lainnya juga melemah

Rupiah bukan satu-satunya yang melemah di Asia. Pasar mata uang Asia jatuh setelah data menunjukkan pelemahan sektor manufaktur di Cina yang menyebabkan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, membuat para investor mengamankan aset. 

Purchasing Managers Index (PMI) Tiongkok September terpuruk ke level terendah sejak Maret 2009. 

“Penurunan menunjukkan industri manufaktur sedang berada di titik krusial dalam proses transformasi struktural,” kata He Fan, chief economist Ciaxin Insight Group. 

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok adalah mesin utama yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi global. Pelemahan di Tiongkok berdampak pada pasar dunia. 

Dolar Australia, yang sangat bergantung dari ekspor sumber daya ke Tiongkok, jatuh 0,66 persen pada Rabu siang. Rupiah pada Rabu siang jatuh 0,79 persen, mencapai titik terendah dalam 17 tahun. Sementara itu, won Korea Selatan melemah 1,02 persen, ringgit Malaysia 1,08 persen dan rupee India 0,15 persen. Baht Thailand dan dolar Singapura juga melemah. 

Yen Jepang — yang dinilai sebagai investasi teraman saat krisis — menguat terhadap dolar, namun melemah terhadap euro. 

“Ini menegaskan kekhawatiran yang sudah ada di pasar bahwa Tiongkok sebenarnya lebih buruk daripada yang dipercayai dan ada banyak ketidakpastian mengenai kondisi ekonominya yang sebenarnya,” kata Emma Lawson, senior currency strategist National Australia Bank pada Bloomberg. — Laporan dari Antara, AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!