Demi kemananan, aktivis tolak tambang Tosan tetap dirawat di Malang

LUMAJANG, Indonesia — Kondisi kesehatan Tosan, aktivis tolak tambang pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar yang kini dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, terus membaik.

Namun demi keamanan, rekan Salim Kancil ini dirawat di ruang intensif dengan penjagaan ketat dari Kepolisian Resor Malang Kota. 

“Alhamdulillah membaik, tapi tetap di ICU (ruang intensif) demi keamanan dirinya,” kata Abdul Rosid, kerabat korban, saat dihubungi Rappler, Kamis, 8 Oktober. 

Tosan, yang sebelumnya menderita luka di lambung serta gangguan paru-paru, sudah bisa melambaikan tangan pada orang yang membesuk. Bahkan, dia juga sudah bisa diajak bicara lama oleh sang istri meski masih dalam pengawasan dokter. 

“Tadi saya masuk sama istrinya Bu Ati, Pak Tosan bisa guyon (bercanda),” katanya. 

Namun, menurut pihak kepolisian, untuk kepentingan penyidikan, Tosan masih belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.

“Melihat kondisi Tosan, kita belum bisa memintai keterangan,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Lumajang Inspektur Dua Gatot Budi. 

Kesaksian Tosan adalah kunci

Tosan adalah salah satu korban dan saksi penting dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan Salim. Sebelum membunuh Salim, sekelompok orang tersebut menganiaya Tosan hingga babak belur.

Nyawa Tosan bisa diselamatkan setelah rekannya yang bernama Ridwan yang berusaha menolongnya dari aksi brutal tersebut.

Saat ini, keamanan Tosan menjadi prioritas pihak kepolisian, mengingat ia adalah saksi kunci atas kematian rekannya Salim Kancil yang dianiaya dan dibunuh oleh sekelompok orang yang diduga difasilitasi oleh kepala desa pada 26 September lalu.—Rappler.com

BACA JUGA:

• Tosan, korban penyiksaan di Lumajang, membaik setelah operasi
• Anak Salim Kancil dan Tosan dapat beasiswa puluhan juta