LINI MASA: KTT Luar Biasa OKI bagi Palestina

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LINI MASA: KTT Luar Biasa OKI bagi Palestina

EPA

Indonesia mencoba mengembalikan isu Palestina agar tetap menjadi perhatian publik internasional.

Poster yang menjelaskan Indonesia menjadi tuan rumah bagi KTT Luar Biasa OKI pada tanggal 6-7 Maret di Jakarta Convention Centre (JCC). KTT itu akan secara khusus membahas isu nasib Palestina agar bisa menjadi negara yang berdaulat. Foto oleh Bagus Indahono/EPA

JAKARTA, Indonesia – (UPDATED) Indonesia ditunjuk oleh Palestina dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ke-5 yang khusus membahas mengenai solusi damai bagi Palestina. Disebut KTT luar biasa karena diadakan di luar dari jadwal pertemuan tahunan OKI.

Semula KTT ini direncanakan digelar di Maroko, tetapi mereka tidak siap, sehingga dialihkan ke Indonesia. Indonesia mengundang 57 negara anggota OKI, empat negara pengamat dan empat negara yang terlibat dalam perundingan damai antara Palestina dengan Israel.

KTT ini menjadi pertemuan internasional besar kedua yang digelar di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo usai di tahun sebelumnya Indonesia menggelar Konferensi Asia Afrika (KAA). Berikut rangkaian kegiatan KTT Luar Biasa OKI yang digelar pada tanggal 6-7 Maret 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC):

7 Maret

12. Penyampaian dokumen hasil KTT Luar Biasa OKI

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) dan Sekjen OKI Iyad Amen Madani saat memberikan keterangan pers setelah ditutupnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Subekti/ANTARA

Usai melakukan sidang debat umum mengenai dua dokumen akhir yang dihasilkan, Jokowi didampingi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (sebelah kiri) dan Sekretris Jenderal OKI, Iyad Madani (sebelah kanan) memberikan keterangan pers. Salah satu poin yang banyak disoroti publik yakni mengenai seruan Indonesia kepada dunia internasional untuk memboikot produk yang dihasilkan oleh Israel di wilayah pemukiman ilegal. 

Berikut pidato lengkap penutupan KTT Luar Biasa OKI:

Para Yang Mulia

Para Hadirin yang saya hormati,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selama dua hari terakhir, saya sungguh merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina.

Saya merasa gembira para pemimpin dunia Islam sepakat merapatkan barisan dan memperkuat persatuan untuk menggelorakan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina.

Yang Mulia Para Hadirin Sekalian,

Saya merasa gembira dan menyambut baik bahwa KTT ini berhasil mengesahkan dua dokumen yang sangat penting.

Pertama adalah Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina.

Kedua, adalah Jakarta Declaration, sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Kami berterima kasih atas dukungan tersebut. Dan Indonesia siap bekerja sama untuk mendukung implementasi Deklarasi tersebut.

Yang Mulia Para Hadirin Sekalian,

Melalui KTT ini, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina. Untuk itu, terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkret:

Penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian.

Pembentukan proses kolektif internasional baru dan adanya keperluan untuk melibatkan negara-negara Muslim guna mewujudkan solusi dua negara. Indonesia siap untuk menjadi bagian dari proses ini.

Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.

Peningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel.

Penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif.

Pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.

Yang Mulia Para Hadirin Sekalian,

Dunia Islam masih memiliki hutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan kita semua. Insya Allah, kita dapat menyaksikan kemerdekaan Palestina dalam hidup kita.Untuk itu, kembali saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Yang Mulia dan para hadirin sekalian atas kehadiran dan kontribusi aktif dalam KTT ini. Semoga kita dapat bertemu kembali pada KTT OKI di Istanbul bulan April mendatang.

Dengan ini, KTT Luar Biasa OKI ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif secara resmi saya nyatakan ditutup.

Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala memberkati langkah mulia kita semua.

Terima kasih.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 7 Maret 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


JOKO WIDODO

Dari sidang KTT selama dua hari, negara anggota OKI menghasilkan 23 butir kesepakatan langkah konkrit tindak lanjut yang disebut deklarasi dan 32 butir pernyataan bersama dalam dokumen yang disebut resolusi:

Deklarasi Jakarta:

Resolusi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif:

11. Undang Qatar berinvestasi di bidang energi

Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Wakil Perdana Menteri Qatar Ahmad Abdullah Z Al-Mahmoud (kiri) saat pertemuan bilateral pada KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Puspa Perwitasari/ANTARA

Ketika bertemu Wakil Perdana Menteri Qatar, Ahmad Abdullah Z Al-Mahmoud, Joko Widodo mengundang agar Qatar berinvestasi di bidang infrastruktur dan energi. Kedua pemimpin juga sepakat untuk menganggap terorisme dan ekstrimisme sebagai ancaman bagi keamanan serta stabilitas internasional. 

10. Dorong peningkatan investasi Arab Saudi

Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir (kiri) berjalan keluar ruangan Presiden usai pertemuan bilateral saat KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Puspa Perwitasari/ANTARA

Presiden Joko Widodo menerima Menlu Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir di sela KTT OKI. Kepada Al-Jubeir, Jokowi mendorong terciptanya kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan. Jokowi juga mendorong peningkatan investasi Arab Saudi di beberapa proyek infrastruktur Indonesia. 

9. Bertemu Ketua Dewan Negara Oman

Presiden Joko Widodo (kanan) bertemu dengan Chairman of State Council Oman Yahya Bin Mahfoudh Al Mantheri (kedua kiri) saat pertemuan bilateral di sela-sela KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Panca Syurkani/ANTARA

Bertemu dengan Ketua Dewan Negara Oman, Presiden Joko Widodo mengajak kerjasama di bidang pemberdayaan tenaga kerja. Jokowi juga mendorong Oman untuk ikut terlibat berkontribusi secara langsung bagi perdamaian Timur Tengah. 

8. Ajak Iran berkontribusi dalam perdamaian di Timur Tengah

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif (kedua kanan) bersama delegasi dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Panca Syurkani/ANTARA

Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mendorong kesepakatan kerjasama kedua negara di bidang energi dan migas. Jokowi turut mengundang Iran untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan di Indonesia.

Mantan Gubernur Jakarta itu juga mengajak Iran agar berkontribusi terhadap perdamaian di kawasan Timur Tengah antara lain dengan memulihkan hubungan dengan Arab Saudi. 

7. Bahas isu bilateral dengan Presiden Sudan, Omar Hassan Ahmad al-Bashir

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Sudan Omar Hassan Ahmad al-Bashir sebelum berlangsungnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Akbar Nugroho Gumay/ANTARA

Pertemuan Joko Widodo dengan Presiden Sudan, Omar Hassan Ahmad al-Bashir, sempat menimbulkan kontroversi. Sebab, al-Bashir merupakan pemimpin yang dituding telah melakukan tindak kejahatan kemanusiaan dan genosida terhadap rakyatnya di Darfur  Pengadilan Internasional (ICC). Oleh sebab itu, negara yang tergabung dalam ICC seharusnya menangkap al-Bashir. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir menjelaskan, Indonesia tetap mengundang Sudan, karena mereka juga negara anggota OKI.

“Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak bisa memilih siapa yang diundang. Selama mereka masuk ke dalam keanggotaan OKI, maka akan kami undang. Perkara, apakah pemimpin negara yang bersangkutan akan hadir, itu menjadi pilihan mereka,” ujar Arrmanatha. 

Indonesia, kata dia, tidak memiliki kewajiban untuk menahan al-Bashir, karena bukan bagian dari negara anggota ICC. Dalam pertemuan bilateral dengan al-Bashir, Jokowi membahas mengenai peningkatan hubungan di bidang ekonomi dengan membentuk Dewan Bisnis Bersama dan dukungan Pemerintah Sudan terhadap investor Indonesia yang ingin berinvestasi di sana. 

6. Bahas kerjasama terorisme dengan Deputi Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Deputi Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus (kiri) saat pertemuan bilateral pada KTT Luar Biasa Ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Wisnu Widiantoro/ANTARA

Jusuf Kalla menekankan perlunya kerjasama internasional dalam memberantas aksi terorisme dan ekstrimisme. Kedua pemimpin juga sepakat untuk menyebarkan konsep Islam sebagai agamana pembawa keselamatan, toleransi dan moderasi. Indonesia turut memberikan penghargaan bagi 17 pengusaha Turki yang telah merealisasikan investasinya di bidang geothermal, pembangunan power plant, dan industri perkapalan. 

5. Jusuf Kalla bertemu Deputi Perdana Menteri Azerbaijan, Echin Afandiyev 

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) mengadakan pertemuan bilateral dengan deputi Perdana Menteri Azerbaijan Echin afandiyev (kiri) saat KTT Luar Biasa Ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Wisnu Widiantoro/ANTARA

Dalam pertemuan bilateral dengan Deputi Perdana Menteri Azerbaijan, Jusuf Kalla mendorong dibentuknya Komisi Bersama Kerjasama Ekonomi kedua negara dan kerja sama ekonomi yang berimbang. Indonesia juga mengundang para investor dari Azerbaikan untuk berinvestasi dalam bidang pengembangan infrastruktur hilir.

4. Bertemu dengan  Menlu Tunisia, Kheimaies Jhinaoui

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Tunisia Kheimaies Jhinaoui (kedua kanan) beserta delegasi saat KTT Luar Biasa Ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Wisnu Widiantoro/ANTARA

Ketika menerima Menteri Luar Negeri Tunisia, Kheimaies Jhinaoui, Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Tunisia yang membantu relokasi KBRI Tripoli (Libya) ke Djerba. Mereka juga membantu proses repatriasi WNI dari Libya ke Djerba. Selain itu, kedua pemimpin sepakat untuk bekerja sama memberantas tindak terorisme dan ekstrimisme. 

Jusuf Kalla mendorong agar lebih banyak perusahaan Tunisia yang berinvestasi di Indonesia.

3. Bertemu Presiden Pakistan, Mamnoon Husein

Presiden RI Joko Widodo (ketiga kiri) berbincang dengan Presiden Pakistan Mamnoon Husein (kedua kanan) seusai pertemuan bilateral saat KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh M Agung Rajasa/ANTARA

Ketika bertemu dengan Presiden Pakistan, Mamnoon Husein, Jokowi membahas berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama seperti isu terorisme, ekstrimisme dan situasi di Timur Tengah. 

2. Bertemu dengan Perdana Menteri Libya, TN Faiz Al Seraj

residen Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan PM Libya TN Faiz Al Seraj (kiri) sebelum mengadakan pertemuan bilateral di sela KTT OKI pada Senin, 7 Maret. Foto oleh M Agung Rajasa/ANTARA

 Di sela KTT OKI, Presiden Joko Widodo melakukan beberapa pertemuan bilateral. Pertama, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bertemu dengan PM Libya, TN Faiz Al Seraj. Dalam pertemuan keduanya, selain membahas mengenai isu Palestina, Jokowi juga menyampaikan bahwa dia akan mendorong pengusaha dan investor Indonesia untuk mengeksplorasi sektor minyak dan gas di Libya. Selain itu, mendorong para pengusaha untuk mengekspor produk Indonesia ke Libya.

Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemerintah Libya yang telah melindungi WNI khususnya ketika meletus terjadinya tindak revolusi. 

1. Membuka sidang debat umum KTT Luar Biasa OKI

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengikuti saat pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Subekti/ANTARA

Sidang debat umum untuk membahas paragraf demi paragraf di dalam dua dokumen akhir yakni resolusi dan deklarasi dilakukan oleh 12 pemimpin negara serta delegasi yang hadir. 

Sekjen OKI Iyad Amen Madani saat memberikan pidato pembukaan pada KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Subekti/ANTARA.

Sekretaris Jenderal OKI, Iyad bin Amin Madani menyampaikan pidato pembukaan dalam KTT Luar Biasa OKI di Jakarta. Madani mengatakan setuju dengan inisiatif Prancis yang akan menggelar pertemuan perdamaian pada musim panas mendatang yang bertujuan menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Palestina dengan Israel. Pembicaraan serupa gagal terjadi ketika digelar di Washington pada tahun 2014. 

Madani juga mengatakan akan kembali menghidupkan “kuartet” yakni empat pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Israel dan Palestina. Keempat pihak tersebut yaitu Rusia, Amerika Serikat, PBB dan Uni Eropa. 

OKI, kata Madani menghargai peran mulia dari Presiden Barack Obama dan Menlu John Kerry. 

“Tetapi, tekanan dari dalam negeri AS tidak mengizinkan peran aktif AS sebagai mediator tunggal, dan untuk mencapai tujuan utama dari proses perdamaian, maka kita harus mendesak Dewan Keamanan PBB untuk kembali menegaskan isu ini. Supaya mereka kembali menghidupkan proses perdamian, dengan tenggat waktu, dan sumber daya yang pasti,” ujar Madani.

Di hari kedua penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI, 12 pemimpin negara yang hadir membahas rancangan dokumen resolusi dan deklarasi yang akan diadopsi di bagian akhir acara. Presiden Joko Widodo akan memberikan pidato pembukaan pada pukul 08:30. 

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Maret. Foto oleh Subekti/ANTARA

Dalam pidato pembukaannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan kepada situasi di Palestina yang semakin memprihatinkan, sebab Israel memberlakukan kebijakan sepihak dan ilegal sehingga menyulitkan warga Palestina. Untuk melawan kebijakan Israel itu, Jokowi menyebut perlu adanya persatuan di internal Palestina dan OKI harus bisa menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah. 

“Apabila OKI tidak bisa menjadi bagian dari solusi Palestina, maka keberadaan OKI menjadi tidak relevan lagi,” ujar Jokowi. 

Klik pidato lengkap pembukaan Jokowi di sini. 

6 Maret

10. Menjamu makan malam pemimpin negara anggota OKI

Presiden RI Joko Widodo (kelima kanan) didampingi Sekjen OKI Iyad Ameen Madani (kelima kiri), Presiden Palestina Mahmoud Abbas (keempat kanan), Wapres RI Jusuf Kalla (ketiga kanan), Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri), Presiden Sudan Omar al-Bashir (keempat kiri), Wapres Gambia Isatou Njie-Saidy (kedua kanan) dan sejumlah pimpinan delegasi negara-negara OKI menghadiri acara makan malam dengan sejumlah kepala negara dan delegasi anggota OKI di JCC, Jakarta, Minggu, 6 Maret. Foto oleh Panca Syurkani/ANTARA

 Dalam pidatonya sebelum makan malam, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengajak negara anggota OKI untuk menghindari penggunaan tindak kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Sebab, tindak kekerasan malah akan melahirkan kekerasan yang lebih besar. 

“Konflik terjadi di beberapa bagian di dunia, oleh sebab itu semangat menjadi bagian dari solusi harus diutamakan. Indonesia siap untuk menjadi bagian dari solusi tersebut,” ujar Jokowi. 

Saat makan malam itu, Indonesia menghadirkan pembacaan puisi dengan judul “Bagaimana Mungkin Aku Melupakan Palestina” yang dibacakan oleh Taufik Ismial, pertunjukkan Tari Saman dan alunan musik Twilight Orchestra. 

9. Jokowi bertemu Pangeran Yordania

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Pangeran Kerajaan Yordania El Hassan Bin Talal (kiri) saat pertemuan bilateral disela rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Minggu, 6 Maret. Foto oleh Widodo S. Jusuf/ANTARA

Sebelum menjamu para pemimpin negara anggota OKI, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Pangeran Yordania, El Hassan bin Talal. Dalam pertemuan yang dilakukan di ruang kakaktua, Jakarta Convention Centre (JCC). 

Jokowi mengatakan kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI merupakan bentuk dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina. 

“Saya berharap KTT dapat mendorong persatuan antar anggota OKI. KTT ini juga digunakan untuk menyerukan persatuan Palestina,” ujar Jokowi seperti keterangan tertulis dari tim komunikasi Kepresidenan pada Minggu, 6 Maret. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Yordania yang telah membantu memfasilitasi delegasi Kementerian Luar Negeri Indonesia di Ramallah. Yordania melakukan pendekatan kepada Israel agar mereka bersedia memberikan izin bagi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang akan ke Ramallah pada 13 Maret 2016. 

Pada tanggal itu, Retno dijadwalkan akan meresmikan konsul kehormatan Palestina untuk Indonesia. Menurut informasi dari Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir, konsul kehormatan Palestina untuk Indonesia bernama Maha Abu Susheh. Dia seorang wanita dan memiliki latar belakang pengusaha.

Sementara, terkait dengan hubungan bilateral, Jokowi mengingatkan kedua negara pernah bekerja sama untuk melawan kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS), terorisme dan radikalisme. 

8. Bertemu dengan Presiden Palestina

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) saat pertemuan bilateral disela rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Minggu, 6 Maret. Foto oleh Widodo S. Jusuf/ANTARA

Jokowi bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Jakarta Convention Centre. Ini merupakan pertemuan perdana mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan Abbas. Tahun lalu, ketika Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA), Palestina mengirim Perdana Menteri Rami Hamdallah. 

Saat berdialog dengan Abbas, Jokowi mengatakan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan kerangka two-state solution. Indonesia turut mendukung berbagai terobosan dan inisiatif untuk menyelenggarakan konferensi internasional tentang perdamaian Palestina. 

Dia berharap KTT Luar Biasa OKI bisa memberikan solusi konkrit bagi kedaulatan Palestina. Namun, untuk mencapai hal tersebut, Jokowi mengingatkan bahwa persatuan bangsa Palestina merupakan hal yang mendasar. 

“Indonesia akan mendorong semua faksi untuk bersatu agar dapat mewujudkan kemerdekaan Palestina,” kata Jokowi. 

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Abbas karena telah memberikan izin untuk meresmikan konsul kehormatan yang akan dilakukan pada 13 Maret. 

7. Pertemuan tingkat Menlu negara anggota OKI

Pada siang hari, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi resmi membuka pertemuan dengan Menlu negara anggota OKI. Dalam sambutannya, Retno menggarisbawahi bahwa persatuan Palestina merupakan hal mutlak untuk menemukan solusi yang adil bagi Palestina dan Al-Quds Al Sharif (Yerusalem).

“Dalam hal ini, Indonesia selalu siap untuk mendukung rekonsiliasi bagi Palestina,” ujar Retno. 

Selain menekankan pentingnya persatuan Palestina, Retno juga mengingatkan pemberdayaan kapasitas juga penting. Sebagai bentuk kontribusi nyata, Indonesia akan menggelontorkan dana senilai US$1,5 juta atau setara Rp19 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Sebelumnya, Indonesia telah menyumbangkan dana senilai US$1 juta atau setara Rp13 miliar bagi kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA). 

6. Pertemuan bilateral dengan Menlu Mauritania

Menlu RI Retno LP Marsudi (kanan) mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Mauritania Isselkou Ould Ahmed Izid Bih disela Pertemuan Pejabat Tinggi OKI di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 6 Maret. Foto oleh Subekti/ANTARA

Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Mauritania, Isselkou Ould Ahmed Izid Bih di penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI. Salah satu poin yang dibahas yaitu Indonesia mengundang Mauritania untuk mengenal produk dan komoditas unggulan berupa CPO, tekstil, peralatan listik, dan consumer product

5. Bertemu Menlu Sierra Leone (Samura MW Kamara)

Menlu Sierra Leone Samura MW Kamara (kiri) saat pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno LP Marsudi di sela-sela Pertemuan Pejabat Tinggi OKI di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 6 Maret. Foto oleh Subekti/ANTARA

4. Bertemu Menlu Mesir

Hari pertama pertemuan KTT Luar Biasa OKI dimulai pukul 09:00 WIB. Agenda berupa pertemuan secara tertutup di antara pejabat tinggi setingkat Direktur Jenderal dari 56 negara anggota OKI. Mereka akan membahas paragraf demi paragraf dua dokumen yang akan dihasilkan dalam KTT Luar Biasa OKI. 

Dua dokumen yang dimaksud yakni deklarasi dan resolusi. 

“Deklarasi berisi langkah-langkah lanjutan apa yang dapat dilakukan usai KTT OKI ini berakhir. Apa yang dapat dilakukan oleh negara anggota OKI untuk membantu Palestina agar dapat memberikan solusi yang adil dan sesuai dengan tema KTT OKI: united for a just solution,” ujar Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib dalam sebuah dialog.

Sementara, resolusi berisi pernyataan dan sikap negara anggota OKI dalam menghadapi konflik antara Israel dengan Palestina.

Di waktu bersamaan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa Menlu negara asing di JCC. Berdasarkan informasi dari juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, 

“Rencananya ada sekitar lima Menlu yang akan menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Retno yakni: Gambia, Afghanistan, Mesir, Tajikistan dan Sierra Leone,” ujar Arrmanatha melalui pesan pendek yang diterima Rappler pagi ini. 

Acara bilateral pertama, Arrmanatha melanjutkan, dimulai pukul 10:00 WIB. Tetapi, pertemuan tersebut sifatnya dinamis, karena tergantung dari kecocokan waktu. 

Usai dokumen diberikan masukan dan dibahas tuntas di tingkat pejabat tinggi, maka akan diserahkan ke Menlu untuk dilanjutkan pembahasan pada pukul 14:00 WIB.

Agenda ditutup dengan jamuan makan malam yang dilakukan Presiden Joko Widodo bagi kepala negara serta delegasi KTT Luar Biasa OKI.

3 Maret

Tim dari Polri melakukan apel persiapan keamanan KTT Luar Biasa OKI di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Inspektur Jenderal Polisi, Tito Karnavian mengatakan untuk pengamanan KTT tersebut, polisi akan mengerahkan 4.000 personel.

“Personel itu termasuk BKO (Bantuan Kendali Operasi) dari Korps Brimob untuk mendukung operasi polisi. Total ada 600 personel BKO, termasuk gegana penjinak bom,” ujar Tito.

Dalam pengamanan, anggota TNI berada sebagai garda terdepan, sedangkan Polri mendukung di belakang.

“Tanggal 7 Maret baru dilaksanakan KTT yang diikuti kepala negara, maka saat itu berlaku prosedur tetap pengamanan VVIP dengan rekan-rekan TNI di garis depan atau penjuru utama. Sementara, polisi sebagai pendukung. Informasi sementara, dari 49 negara yang menyatakan hadir, 25 negara dihadiri langsung oleh kepala negara,” kata dia.

Dia menjelaskan pengamanan akan mulai diberlakukan sejak delegasi dan pemimpin negara tiba di bandara. Pengamanan juga melekat di tempat para delegasi dan pemimpin negara menginap di hotel.

Kendati rangkaian KTT OKI sudah dimulai pada hari Minggu esok, namun Tito mengatakan kegiatan hari bebas kendaraan (CFD) tetap berjalan seperti biasa.

“Nanti akan ada rute-rute khusus dari lokasi para delegasi menginap menuju ke Jakarta Convention Centre (JCC). Saya kira minta kerjsama dengan warga masyarakat kalau nanti ada rombongan yang melintas ya berikan prioritas,” kata mantan Kapolda di Papua itu.

25 Januari

Indonesia mengirimkan undangan resmi kepada 56 negara anggota OKI, 4 negara pengamat dan 4 pihak yang dianggap berperan penting dalam proses perdamaian antara Palestina dengan Israel. Undangan ditanda tangani secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Kendati kemungkinan besar akan ikut disinggung, namun Israel tidak diundang oleh Indonesia, karena bukan termasuk anggota OKI.

13 Januari

Sekretaris Jenderal OKI mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah Indonesia. Isinya meminta kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa yang khusus membahas mengenai nasib warga Palestina.

Satu minggu kemudian Indonesia menyanggupi permintaan itu. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, sudah saatnya isu mengenai penjajahan di Palestina dikembalikan ke jalur dan radar perhatian publik dunia. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!