Yuddy Chrisnandi cabut laporan ‘teror’ guru honorer

JAKARTA, Indonesia – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi menyatakan telah mencabut laporan ke polisi terkait kasus guru honorer yang mengirimkan pesan singkat yang isinya mengancam dirinya.

“Sudah selesai, tidak diproses lagi, anaknya masih kecil tiga tahun, istrinya tidak bekerja, gajinya gak nyampai Rp 500.000, ya tentunya kita iba,” kata Yuddy ketika ditemui di Kantor Staf Kepresidenan ,Jakarta, Senin.

Yuddy mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa SMS itu dari seorang guru honorer.

“Kan biasanya yang suka meneror kan teroris. Saya pikir teroris, kalau teroris ya dilanjutkan,” kata Yuddy.

Ia mengakui ada rasa kesal di guru honorer itu sehingga manusiawi jika dia menyampaikan kekesalannya itu. “Secara manusiawi ya kita memaklumi, ya dicabut saja kasusnya kan gampang,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah dirinya ketemu dengan guru honorer asal Brebes, Jawa Tengah itu, Yuddy mengatakan tidak perlu ketemu langsung.

“Begitu tahu identitasnya kita cabut laporannya. Gak ada masalah, dia cuma nginep semalem saja kan,” tuturnya.

Ketika ditanya, guru honorer itu mendapat nomor telepon genggamnya dari mana, Yuddy mengatakan bisa dari mana saja.

“Kan nomor di mana-mana diumumin, nomor presiden aja kan ada di internet suka di-`share`,” jelasnya.

Ia menyebutkan dirinya dapat memaklumi adanya kekecewaan dari guru honorer itu.

“Tapi antara pencabutan laporan, masalah teror dan permohonan maaf kan hal yang berbeda dengan subtansi kebijakan. Kalau bicara soal kebijakan ya lain lagi tapi kita memahami aspirasinya,” katanya. – dengan laporan Antara/Rappler.com

 BACA JUGA:

• FOTO: Guru honorer demo tuntut jadi PNS
• Permasalahan guru honorer yang tak kunjung selesai
• Pro dan kontra jadi PNS: Pengabdian atau cari aman?