Indonesia

Manchester United vs Leicester City: Mimpi pesta juara di teater impian

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Manchester United vs Leicester City: Mimpi pesta juara di teater impian
Satu kemenangan saja dan kisah ini berakhir seperti Cinderella.

JAKARTA, Indonesia – Jalan untuk meraih gelar bagi Leicester City terbentang lebar. Tugas mereka tinggal menambah tiga poin lagi di tiga sisa laga Liga Primer.

Artinya, gelar juara untuk kali pertama dalam sejarah The Foxes—julukan Leicester—untuk kali pertama bisa langsung mereka raih jika mampu menang atas Manchester United pada Minggu, 1 Mei, pukul 20:05 WIB.

Tak tanggung-tanggung, mereka bisa menggelar pesta juara itu di Old Trafford, kandang United. Jika itu yang terjadi, ini benar-benar akan jadi musim yang fantastis bagi perjuangan dramatis Leicester musim ini.

Mereka meraih gelar pertama Liga Primer dengan berpesta di kandang raksasa lama, yang dalam empat musim belakangan ini barangkali sudah lupa caranya berpesta. Di stadion dengan julukan Theatre of Dreams itulah pasukan Claudio Ranieri benar-benar akan merayakan impian mereka selama ini: meraih gelar juara.

“Sangat penting untuk mengakhiri kisah ini seperti dalam film-film Amerika. Sebuah happy ending,” kata Ranieri seperti dikutip BBC.

Kisah Leicester memang bak dongeng. Bahkan, sejumlah media sudah menyebut kiprah mereka sebagai kisah Cinderella di dunia olahraga. Musim lalu, mereka hampir terdegradasi ke kasta kedua sepak bola Inggris. Musim ini mereka berbalik 180 derajat. Justru di ambang juara.

Tak hanya itu, nilai skuat mereka juga jauh lebih rendah dibanding para raksasa Liga Primer. Wes Morgan dan kawan-kawan hanya senilai 30 juta poundsterling. Bandingkan dengan Chelsea yang mencapai 371 juta poundsterling atau United 313 juta poundsterling. Lebih dari sepuluh kali lipatnya.

“Ada peluang besar untuk mengakhiri kisah ini dengan manis. Tapi, kami tetap harus fokus. Kami masih perlu waktu,” kata mantan pelatih AS Roma dan Inter Milan tersebut.

Ya, Ranieri tak boleh kehilangan fokus jika ingin segera meraih gelar sebelum musim berakhir. Mereka berhadapan dengan Manchester United yang meraih kemenangan beruntun di dua laga.

Dalam laga ini, bomber andalan Jamie Vardy belum bisa diturunkan karena masih terkena larangan bertanding karena kartu merah saat melawan West Ham United.

‘Sweet revenge’ dua punggawa Leicester

Dua pemain Leicester, Danny Simpsons dan Danny Drinkwater, punya agenda sendiri dalam lawatan ke kandang United malam ini. Mereka adalah mantan pemain tim berjuluk Setan Merah tersebut.

Mereka berdua tersingkir karena kalah bersaing dengan pemain-pemain utama.

Danny Simpson dikontrak United selama lima musim (2005-2006 sampai 2009-2010). Tapi, dia lebih banyak dipinjamkan. Mulai ke Royal Antwerp, Sunderland, Ispwich Town, Blackburn Rovers, hingga Newcastle United.

Hanya tiga kali dia tampil untuk United.

Begitu juga Drinkwater. Nasibnya tak kalah tragis. Dia empat musim dikontrak jawara 20 kali Liga Primer itu (2008-2009 sampai 2011-2012). Tapi, nasibnya terkatung-katung berstatus pinjaman dari satu klub ke klub lain.

Mulai dari Huddersfield Town, Cardiff City, Watford, dan Barnsley, sebelum akhirnya rutin bermain untuk Leicester sejak musim 2011-2012.

Lebih parah dari Simpson, Drinkwater sama sekali tak pernah dimainkan pelatih United saat itu, Sir Alex Ferguson. “Kami ingin mengirim pesan kepada orang-orang yang pernah menilai kami dengan negatif,” kata Simpson.

Louis van Gaal, manajer United, jelas tak mau dipecundangi Leicester di depan pendukungnya sendiri. Apalagi membiarkan mereka berpesta di rumahnya. “Kami tak bisa membiarkan mereka menjadi juara musim ini di Old Trafford,” kata Van Gaal.

Van Gaal mengatakan, timnya masih punya target yang harus dikejar. Dan itu tak kalah penting dengan target juara Leicester. “Semuanya masih dalam jangkauan kami untuk meraihnya,” kata mantan pelatih Bayern Muenchen dan Barcelona itu.

Meneer 64 tahun itu mengatakan bahwa dia tak ingin merusak pesta Leicester. Dia hanya ingin menundanya. “Mungkin mereka baru akan berpesta seminggu lagi,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!