SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo berharap Kepala Kepolisian Indonesia yang baru, Jenderal Tito Karnavian, bisa bersinergi dalam memberantas tindakan pidana korupsi.
“Mudahan-mudahan Tito nanti bisa bersinergi dengan KPK terkait tipikor (tindakan pidana korupsi). Jadi lebih efektif,” kata Agus di sela-sela acara serah terima jabatan Kapolri di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta Selatan pada Kamis, 14 Juli.
Pada awal 2015, KPK berselisih dengan Kepolisian ketika penyidik Polri menetapkan Ketua KPK Abraham Samad sebagai tersangka pemalsuan dokumen dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto tersangka rekayaksa keterangan palsu di pengadilan.
Penetapan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto sebagai tersangka datang kurang dari dua minggu setelah KPK menetapkan Budi Gunawan, yang pada waktu itu dicalonkan sebagai Kepala Polri oleh Presiden Joko Widodo, sebagai tersangka korupsi.
Agus juga mengatakan KPK akan menjadi inisiator dalam hal pemberantasan korupsi.
Dalam waktu dekat, kata Agus, KPK akan mengajak Polri dan Kejaksaan Agung untuk memperkuat tindak pidana korupsi.
“Kami akan melakukan pertemuan reguler. Nanti kami rencanakan. KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri, supaya pemberantasan tipikor lebih efektif,” kata Agus.
Agus menilai Tito sebagai sosok yang bersih dari korupsi.
Dalam rapat fit and proper test dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat akhir Juni lalu, Tito mengatakan akan mewajibkan perwira tinggi Polri melaporkan harta kekayaan mereka kepada KPK.
“Cukup kooperatif. Apalagi Pak Tito kemarin mengatakan yang tidak lapor LHKPN akan dapat sanksi. Itu jauh lebih bagus,” tandas Agus.
Serah terima tongkat komando
Jenderal Tito Karnavian menerima tongkat komando Polri dari Jenderal Badrodin Haiti pada Kamis, 14 Juli, dalam acara di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Penyerahan tongkat komando diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2016 tentang Pemberhentian Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Setelah itu, Tito dan Badrodin yang berada di mimbar utama langsung menyerahkan tanda jabatan yakni bendera panji-panji Polri Tri Brata.
Usai prosesi itu, keduanya melakukan penandatanganan naskah serah terima jabatan dan pakta integritas Kapolri.
Serah terima jabatan itu disaksikan oleh antara lain Menkopolhukam Luhut Panjaitan, Menko Maritim Rizal Ramli, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Jaksa Agung M Prasetyo, serta Ketua KPK Agus Rajardjo. – Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.