Mengantar anak pada hari pertama sekolah, penting banget kah?

Lita Iqtianti

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengantar anak pada hari pertama sekolah, penting banget kah?

ANTARA FOTO

Apa saja manfaat orangtua mengantar anak pada hari pertama sekolah?

Beberapa waktu sebelum Senin, 18 Juli, beredar imbauan bagi para orangtua untuk mengantar anaknya pada hari pertama sekolah. Eh, ternyata enggak hanya di media sosial, saya juga mendapat SMS blast dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang isinya kira-kira sama.

Kemudian jadi timbul pertanyaan, apakah segitu jarangnya orangtua mengantar anak ke sekolah sampai harus dibikin imbauan, ya? Saya mau sombong, ah.

Alhamdulillah sejak anak saya jadi anak sekolahan, saya pun resmi menyandang status sebagai Macan Ternak alias Mama Cantik Anter Anak (Haha). Hari pertama sekolah, wajib hadir. Entah mengantar atau menjemput. Sesama ibu bekerja, di sekolah anak saya pun, banyak yang bela-belain cuti atau izin demi hari pertama sekolah.

Kenapa, sih, penting banget?

Buat saya nih, ya, hari pertama sekolah itu momen penting, enggak hanya buat anak tapi juga buat orangtua. Bukan, bukan hanya berlebay-lebay, “Anak saya udah gede ya” atau sejenisnya (walaupun ya, buat saya masih lebay suka begitu juga. Ya, anak saya udah kelas 3 SD, sedikit lagi kelas 6 lalu SMP, SMA, dst… huhuhuhu). Bukan pula buat upload ke medsos foto mengenai hari pertama sekolah. It’s more than that.

Buat saya pribadi, manfaat kehadiran kita sebagai orangtua di hari pertama sekolah antara lain:

Menunjukkan bahwa kita ada. Sepele sih. Tapi saya ingat, dulu setiap hari pertama sekolah (apalagi habis liburan panjang) itu rasanya deg-degan. Karena selama setahun kemarin kan dalam zona nyaman, sama teman sekelas, lalu kalau di kelas berikutnya enggak sekelas sama teman yang kemarin, gimana? Enggak ada teman yang asyik, gimana?

Dengan adanya orangtua yang mengantar ke sekolah, berjalan menggandeng tangan anak saat masuk ke gerbang, saya yakin ini menambah rasa percaya diri anak.

Buat yang anaknya baru masuk sekolah baru (TK/ SD), wajib mengantar, sih, menurut saya. Drama hari pertama itu suka enggak terduga. Anak saya tergolong anak yang “mudah”, tapi ternyata pas hari pertama di playgroup, ngambek enggak mau ditinggal, hehe. Ya, intinya mengantisipasi hal-hal tak terduga saja sih.

Kenalan sama guru. Ini penting banget! Buat yang anaknya SD, jam sekolahnya kan lebih panjang, otomatis kondisi aktif mereka lebih banyak dihabiskan di sekolah di bawah pengawasan guru. Kebayang enggak, kalau kita enggak kenal gurunya? Gimana bisa kita tahu perangai atau kemajuan anak, kalau kita saja enggak kenal sama guru?

Oh iya, bukan sekadar kenalan “Saya-mamanya-A-kamu-guru-kelas-anak-saya”, ya. Tapi minimal ada basa-basi bahwa kita akan menitipkan anak kita, bahkan kalau bisa menceritakan sedikit kebiasaan anak di rumah (misalnya, anak belum bisa bilang kalau mau buang air kecil, tapi ada tanda fisik tertentu kalau si anak mau buang air kecil) yang tentunya membantu para guru atau pihak sekolah dalam menjalankan tugasnya.

Percayalah, berapapun yang kita bayar ke sekolah, tapi bagi saya pribadi, kenalan secara langsung, salaman dan sedikit mengobrol itu tetap penting.

Kenalan sesama orangtua murid. Banyak, nih, yang suka malas bergaul sama mama-mama sekolahan. Kalo saya, sih, justru senang kenal sama orangtua lain. Kenapa? Ya, supaya kenal aja, jadi tahu mamanya si A yang mana, si B kaya apa, dan seterusnya.

Terkesan enggak penting? Oh, jangan salah. Siapa sumber gosip (eh, berita) seputar sekolah dan murid lain yang terpercaya selain sesama orangtua murid? 

Buat ibu bekerja seperti saya, kehadiran sesama orangtua murid itu menyenangkan. Di sekolah anak saya, banyak kegiatan di mana orangtua enggak boleh ikut, yang boleh ikut hanya korlas (koordinator kelas) atau orangtua yang diminta bantuan oleh pihak sekolah. 

Nah, kalo kita enggak kenal mereka, gimana mau nitip mata, telinga, dan sebagainya?

Mempelajari situasi sekolah. Buat yang baru masuk ke sekolah TK atau SD, walaupun sudah pernah ke sekolah, tapi kan situasinya beda dengan saat sekolah aktif. 

Di sini kita bisa lihat, gimana proses penjemputan anak, sistem keamanan sekolah, siapa saja yang ada saat mengantar anak, bagaimana kondisi sekitar, bagaimana sistem senioritas di sekolah anak, bagaimana anak kita bersosialisasi, dan sebagainya.

Itu hanya sekelumit manfaat mengantar anak sekolah. Yang saya rasakan selama ini malah lebih banyak deh, manfaatnya.

Mungkin tahun-tahun ke depannya, hari pertama sekolah bisa dijadikan hari libur nasional, ya? Supaya semua orangtua enggak ada alasan untuk enggak mengantar atau jemput anak sekolah di hari pertama mereka sekolah. Hore! —Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!