5 hal tentang politisi, pengacara, artis Ruhut Sitompul

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang politisi, pengacara, artis Ruhut Sitompul
Meski dipecat sebagai juru bicara, Ruhut tetap menjadi kader Partai Demokrat

JAKARTA, Indonesia — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menonaktifkan Ruhut Sitompul sebagai koordinator juru bicara partai pada Senin, 22 Agustus.

Belum ada penjelasan resmi mengapa Ruhut dinonaktifkan tetapi dalam pemilihan presiden 2014 lalu dan sekarang saat menjelang Pilkada Jakarta, mantan politisi Golkar itu diduga berseberangan dengan garis yang diambil Partai Demokrat.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan, walau tidak lagi menjadi koordinator juru bicara, Ruhut tetap menjabat sebagai Koordinator Polhukam DPP Partai Demokrat.

Siapa Ruhut Sitompul sebenarnya? 

1. Beberapa kali konflik dengan anggota Partai Demokrat

Ruhut kerap berbeda pandangan dengan anggota Partai Demokrat yang lain.

Ketika I Putu Sudiartana tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ruhut bersuara lantang mengeritik pimpinan partai yang membela anggota Komisi III DPR itu.

“Waktu Putu Sudiartana tertangkap tangan, aku ingatkan berdasarkan pakta integritas partai, siapa yang korupsi dipecat. Putu tertangkap tangan, tapi mereka (kader lain PD) bilang seolah-olah Demokrat dipojokkan oleh KPK,” kata Ruhut.

(BACA: Siapa I Putu Sudiartana?)

Ruhut secara terbuka mendukung Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta untuk kedua kalinya, padahal Partai Demokrat belum menentukan sikap. Dalam beberapa kesempatan, pimpinan Demokrat yang lain mengatakan dukungan Ruhut tidak mewakili partai. 

2. Dinonaktifkan SBY lewat SMS

Pada Senin pagi, 22 Agustus, Ruhut menerima SMS dari SBY yang menyatakan Ruhut dinonaktifkan dari posisi Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat.

Pesan yang juga disampaikan di grup WhatsApp internal Partai Demokrat (PD) itu berbunyi:

1. Saya mengikuti dinamika perpolitikan dewasa ini dan saya nilai saudara benar-benar tidak mengikuti kebijakan dan garis partai terutama Ketum PD karena pernyataan-pernyataan yang saudara keluarkan tidak mencerminkan posisi PD dan garis saya selaku Ketum PD.

2. Sudah cukup sering saya berikan peringatan terhadap pernyataan saudara, tetapi tidak diindahkan. Terus terang ini sangat merugikan kepentingan PD ke depan.

3. Melalui sistem yang berlaku di PD saya mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk saudara. Dan untuk sementara saya menonaktifkan kedudukan saudara sebagai koordinator Jubir PD.

4. Untuk diindahkan dan dilaksanakan.

Namun, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Demokrat Didik Mukrianto menegaskan Ruhut masih merupakan bagian dari Partai Demokrat dengan posisi sebagai Kepala Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan.

3. Bukan untuk pertama kalinya ditegur SBY

Sekitar dua tahun silam, SBY menegur Ruhut Sitompul via SMS karena Ruhut membawa-bawa nama SBY dalam menyatakan dukungannya kepada calon presiden saat itu, Joko “Jokowi” Widodo dan Jusuf Kalla.

“Dia ditegur langsung oleh SBY lewat SMS, bahwa SBY tidak pernah memberi restu mendukung Jokowi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat saat itu, Max Sopacua, pada (26 Juni 2014.

Max menambahkan, “SBY tidak pernah mendukung kepada Anda [Ruhut] untuk mendukung mendeklarasikan ke Jokowi – JK …)Dan saya mau klarifikasi muncul bahwa SBY dan Demokrat itu bermain dua kaki, seolah-olah SBY menempatkan Ruhut di sana dan kami sebelah di Prabowo-Hatta. Saya pikir ini keliru SBY tidak pernah berpikir seperti itu.”

4. Sosok kontroversial dan berpindah-pindah partai politik

Menurut Ruhut, ada orang-orang yang cemburu padanya di sekitar SBY.

“Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi yang terakhir. Tapi kalau lingkungan Demokrat enggak senang sama aku, aku ingin jadi tokoh independen seperti Ahok. Tapi sekarang aku masih di Demokrat,” kata Ruhut pada 22 Agustus.

Ia pertama terjun ke dunia politik bersama partai Golkar pada 1983. Pada 2004, ia pindah ke Partai Demokrat. Di partai inilah Ruhut mulai dikenal sebagai politisi.

Ruhut juga dikenal sebagai sosok kontroversial. Istri pertamanya, Anna Rudhiantiana Lumban Tobing, melaporkan Ruhut ke polisi pada 2011 atas dugaan selingkuh serta pemalsuan data otentik.

Perselingkuhan Ruhut dengan Diana Loevita sempat diungkap Anna pada Februari 2008, dan menurutnya Ruhut telah selingkuh sejak 2007. Saat itu, Diana berstatus istri orang serta memiliki dua orang anak. Namun, Ruhut membantah dirinya berselingkuh dan menyatakan Diana adalah istri sahnya.

Ruhut juga beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversial maupun rasis. Pada Pemilu 2009, misalnya, Ruhut yang ketika itu menjadi koordinator tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono menyatakan: “Arab tidak pernah membantu Indonesia” dalam debat tim sukses melawan tim pasangan calon Megawati dan Prabowo.

Pernyataannya dikecam masyarakat, khususnya kaum keturunan Arab dan Muslim.

Partai Demokrat pun menegur Ruhut, dan atas nama pribadi serta partai Ruhut meminta maaf atas pernyataannya itu.

5. Pengacara dan pemain sinetron

Selain menjadi politisi, Ruhut Sitompul juga merupakan seorang pengacara dan pemain sinetron.

Pria yang lahir di Medan pada 24 Maret 1954 ini sempat menjadi pengacara StarVision, di mana kemudian ia bermain sinetron sebagai Poltak, tokoh yang mengaku sebagai Raja Minyak dalam sinetron Gerhana. Nama Ruhut sebagai bintang televisi terkenal berkat perannya sebagai Bang Poltak tersebut.

Ruhut juga bermain di Anak Ibuku, James Bono, serta Taman Mertua Indah. Selain menjadi bintang tamu di program humor seperti Ngelaba, Ketoprak Humor, dan Asep Show, Ruhut juga tampil dalam film Get Married 2 serta Sajadah Ka’bah.

Sementara, sebagai pengacara kariernya menanjak sejak menjadi penasihat hukum Akbar Tanjung ketika ia menjadi ketua umum partai Golkar. –Rappler.com. 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!