SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Dalam peringatan Hari Kartini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Nihayatul Wafiroh menggarisbawahi peran media dalam isu-isu terkait perempuan.
Anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melemparkan kritik pada media yang menurutnya kurang konsisten memberitakan hal-hal sensitif terkait perempuan.
“Sayang media kurang perhatian dalam kasus-kasus kekerasan perempuan, hanya dua hingga tiga hari diangkat dan tidak sampai ke yang mereka yang berskala nasional,” kata perempuan yang akrab disapa Ninik ini.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi salah satu pembicara dalam acara jejaring pemimpin perempuan bertajuk “Integrasi Perempuan dan Teknologi Untuk Indonesia Yang Lebih Sejahtera” yang diadakan oleh Rappler di Jakarta, pada Jumat, 21 April.
(BACA: 10 perempuan inspiratif Indonesia bicara peran teknologi)
“Kejadian di Sorong waktu itu, saya perlu melaporkannya lewat live tweet, sebelum Menteri Pemberdayaan Perempuan turun,” ujarnya.
Sebelumnya pada Januari 2017 lalu, seorang anak perempuan berusia 4 tahun meninggal dunia setelah menjadi korban pemerkosaan. Ia dikubur di dalam kolam lumpur secara hidup-hidup oleh pelaku.
Ia-pun berharap lewat forum ini, media mulai lebih gencar lagi membantu bangsa menyelesaikan masalah-masalah perempuan.
“Semoga lewat sini kami bisa membuat jejaring dan bisa saling membantu menyelesaikan masalah-masalah perempuan,” kata Ninik. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.