Sketsatorial: Hari Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan

JAKARTA, Indonesia — Tanggal 25 November diperingati sebagai awal dari 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Ini adalah kampanye internasional untuk mendorong upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Di Indonesia, gerakan ini diinisiasikan oleh Komnas Perempuan.

Apa saja yang perlu kamu tahu tentang 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan? Simak uraiannya di Sketsatorial Rappler Indonesia.

Kampanye ini pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute pada 1991. 

Kegiatan ini berlangsung selama 16 hari setiap tahunnya, mulai dari 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan hingga 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.

Rentang waktu tersebut dipilih karena kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM. 

Catatan Akhir Tahun 2016 Komnas Perempuan menyatakan, telah terjadi 259.150 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun itu. 

Kekerasan di ranah personal masih menempati angka tertinggi. Kekerasan terhadap istri menempati peringkat pertama, disusul kekerasan dalam pacaran, kekerasan terhadap anak perempuan, dan sisanya kekerasan mantan suami, kekerasan mantan pacar, dan kekerasan terhadap pekerja rumah tangga.

Jenis kekerasan tertinggi adalah kekerasan fisik, diikuti kekerasan seksual, kekerasan psikis, dan kekerasan ekonomi. 

Diharapkan dengan adanya peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, segala bentuk kekerasan di Indonesia khususnya dapat dihapuskan. —Rappler.com

Sketsatorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang dibahas dengan menggunakan video sketsa, dan dibuat oleh Iwan Hikmawan. Follow Iwan di Twitter @Sketsagram.

BACA JUGA:

• INFOGRAFIS: Indonesia darurat kekerasan terhadap perempuan
• Jangan biarkan kasus kekerasan terhadap perempuan dilupakan
• Kekerasan terhadap perempuan bukan jawaban