Philippine basketball

Basarnas segera evakuasi bangkai helikopter di Temanggung

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Basarnas segera evakuasi bangkai helikopter di Temanggung
Basarnas membutuhkan data rekaman suara yang ada di dalam blackbox

SEMARANG, Indonesia – Personel gabungan SAR berencana mengevakuasi bangkai helikopter milik Badan SAR Nasional yang mengalami kecelakaan di Gunung Butak di Desa Canggal Bulu, Temanggung pada Senin, 3 Juli. Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan jika proses evakuasi bangkai helikopter dilakukan untuk mengambil data rekaman suara blackbox yang berada di bawah kokpit pilot.

“Kalau sudah ambil (blackbox), baru kita selidiki penyebab utama jatuhnya helikopter di lokasi kejadian. Makanya data voice ini sangat penting dan harus diambil secepatnya,” ujar Syaugi ketika memberikan keterangan pers di Gedung Dokter Kesehatan Polda Jateng, Kompleks RS Bhayangkara, Jalan Majapahit Semarang pada Senin, 3 Juli.

Dia memastikan saat digunakan untuk bertugas kemarin, helikopter jenis Dauphin seri HR 362 itu dalam kondisi laik terbang. Helikopter buatan Perancis itu sudah dipakai oleh tim Basarnas sejak 2012 silam.

Helikopter Dhaupin, kata Syaugi menabrak tebing Gunung Butak kemudian jatuh di titik ketinggian 7.000 kaki dari muka laut. Ia mengatakan helikopter nahas itu masih punya sisa 11 jam terbang sebelum terlibat kecelakaan.

Dia kemudian mengisahkan kronologi kejadian tragedi tersebut. Semula, helikopter yang membawa delapan penumpang itu terbang dari Tol Gringsing menuju ke Dieng pukul 16:20 WIB. Tiba-tiba dia mendapati laporan mengenai kondisi helikopter yang melewati batas minimum.

“Dari Jakarta saya dapat sinyal distrage message yang melaporkan terjadinya benturan pada badan helikopter,” kata dia.

Tak lama kemudian, dia langsung mengontak balik personel Basarnas yang berada di Semarang. Informasi adanya kecelakaan helikopter ternyata dibenarkan oleh personel di lapangan sekitar pukul 16:30 WIB.

Jalan kaki dua jam

Lokasi medan yang sulit membuat proses evakuasi sempat mengalami kendala. Tim Basarnas terpaksa memarkirkan mobilnya agar dapat berjalan kaki menuju lokasi jatuhnya helikopter. Tim evakuasi juga harus berjuang menuju ke lokasi karena cuaca di area tersebut tengah turun hujan deras.

“Tetapi berkat kegigihan dari potensi SAR dibantu TNI/Polri akhirnya semua jenazah bisa diangkat dari lokasi. Pukul 03:00 WIB (semua jenazah) dibawa turun sampai ke Temanggung lalu menuju RS Bhayangkara,” tuturnya.

Basarnas pusat mengucapkan belasungkawa atas gugurnya personel mereka dalam menjalankan tugas. Ketika peristiwa itu terjadi, personel Basarnas tengah berupaya untuk menyelamatkan korban di Dieng. Basarnas kemudian akan menaikan pangkat empat personel mereka.

“Pun demikian dengan empat anggota TNI AL akan diusulkan hal serupa kepada KASAL. Sebab, misi yang mereka emban dalam rangka operasi kemanusiaan,” kata dia.

Mereka juga akan mendapat santunan dari pemerintah pusat. Itu semua sesuai dengan UU nomor 29 tahun 2014 tentang tupoksi penyelamatan dan pertolongan bagi korban.

Serah terima jenazah

DIEVAKUASI. Jasad salah satu anggota Basarnas dievakuasi dari Gunung Butak, Temanggung pada Senin dini hari, 3 Juli. Foto oleh Fariz Fardianto/Rappler

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan proses serah terima jenazah sudah digelar di Pangkalan Lanud Ahmad Yani pagi tadi. Setiap peti jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan ke daerah asal.

Kedelapan korban meninggal dunia berdasarkan nomor urut peti jenazah antara lain Catur Bambang Sulistyo, Budi Resti, Soleh, Maulana Afandi, Hari, Budi Santoso, Nyoto Purwanto dan Haryanto. Mereka tewas ketika hendak menolong wisatawan di Kawah Sileri.

“Selain mengamankan tugasnya selama Ramadan dan Idul Fitri, korban sebenarnya sedang terbang menuju Banjarnegara. Karena pada saat yang sama terdapat kejadian di Pegunungan Dieng. Namun nahas, dalam perjalanan mengalami kecelakaan. Semuanya gugur dalam tugas,” ujar Condro.

Dalam proses identifikasi para korban, Condro tidak menemui kendala sama sekali. Sebab, pihaknya melibatkan tim DVI untuk mengecek beberapa penemuan properti yang melekat pada tubuh korban, pemeriksaan medis dan ciri-ciri fisik sesuai keterangan pihak keluarga.

Para korban nantinya dimakamkan ke daerah asal. Di antaranya Catur Bambang akan dikebumikan di Wonogiri, Budi Resti di Candisari Semarang, Maulana Afandi di TPU Boja Kendal, Nyoto Purwanto di TPU Argomulyo Wonogiri, dan Budi Susanto di Candi Sidoarjo. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!