Indonesia

Lima alasan jadi jomblo baik untuk kemajuan karier

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Lima alasan jadi jomblo baik untuk kemajuan karier
Apa saja kelebihan menjadi jomblo bagi karier kamu?

JAKARTA, Indonesia – Dorongan untuk melepas predikat jomblo sekarang tidak hanya muncul dari teman dan keluarga. Baru-baru ini, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, mencetuskan ide untuk meluncurkan Kartu Jakarta Jomblo (KJJ) yang menargetkan warga yang tidak memiliki pasangan. Menurutnya, program KJJ nanti bisa menjadi ajang perkenalan dan pendekatan individu yang masih sendiri.

Terlepas dari kritik dan komentar netizen terhadap peluncuran ide ini, tidak ada yang salah dengan status jomblo, apalagi jika yang menyandangnya senang-senang saja. Kesendirian ini bahkan sedikit banyak bisa mendorong kemajuan karier.

Tentu saja hal ini tidak berarti kamu langsung melenyapkan impian untuk berkeluarga kelak. Hanya saja jika saat ini kamu masih berstatus sendiri dan nyaman dengan predikat tersebut, sejumlah fakta ini bisa menjadi dukungan bagi kamu.

1. Gaji bisa jadi lebih tinggi untuk pegawai perempuan

Sebuah studi hasil kolaborasi University of Virginia dan American University menyiratkan bahwa pegawai perempuan yang masih single memperoleh gaji sedikit lebih besar dibanding kolega perempuan yang sudah menikah.

2. Minim distraksi

Apapun career goal kamu, baik itu promosi dalam setahun atau mendapat tender proyek besar, kamu bisa menuangkan 100 persen fokus ke dalamnya tanpa merasa bersalah. Tanpa adanya hubungan asmara yang berpotensi menjadi distraksi, tidak ada yang akan menuntut perhatian kamu ketika kamu sedang sibuk.

Yakinlah kalau hubungan asmara yang sukses itu butuh waktu dan kerja keras, jadi jika belum siap untuk total, bisa-bisa kehidupan karier dan personal kamu kacau.

3. Tidak terikat dalam membuat keputusan

Ketika kamu sudah berpasangan atau berkeluarga, beberapa keputusan karier penting tidak hanya mempengaruhi masa depan kamu, namun juga masa depan orang-orang terdekat kamu. Misalkan saja kamu ditawari pekerjaan prestisius di luar negeri.

Kamu mungkin tidak bisa langsung menerima dan masih harus memikirkan efeknya pada anggota keluarga. Kadang bahkan pilihannya ekstrim: pilih karier atau keluarga.

Jika masih berstatus single, kamu hanya bertanggung jawab pada diri sendiri dan lebih bebas melangkah sesuai kepentingan pribadi.

4. Lebih banyak waktu personal

Di tengah kesibukan kerja dan tuntutan sosial, sulit rasanya untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri. Bisa bayangkan kalau kamu masih harus memberi waktu pribadi kamu pada orang dekat dan keluarga?

Tentu saja tidak ada salahnya menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kamu sayangi, namun waktu total sendiri tentu banyak berkurang. Padahal waktu sendiri bisa kamu gunakan untuk sepenuhnya rileks dan introspeksi diri terhadap pencapaian dan rencana karier ke depan. Jangan meremehkan waktu istirahat, terlebih jika sering diburu tekanan kerja.

5. Kepuasan kerja lebih tinggi

Riset menunjukkan bahwa pegawai yang belum berkeluarga punya tendensi untuk merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka karena mereka cenderung bekerja murni sesuai minat atau kepentingan sendiri, tanpa ada pengaruh tuntutan menafkahi keluarga.

Mereka juga cenderung termotivasi untuk mengerjakan tugas lebih menantang dibanding hanya digerakkan motif finansial. – Rappler.com

Artikel ini sebelumnya juga pernah diterbitkan di www.qerja.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!