Manjakan mata dan telinga di ‘La La Land in Concert’

JAKARTA, Indonesia – Setelah tampil di layar lebar, film musikal La La Land karya sutradara Damien Chazelle kembali hadir bagi penonton Indonesia, namun kali ini dalam format yang berbeda. Untuk pertama kalinya, film musikal tersebut dipentaskan secara live-to-film dalam pertunjukan La La Land in Concert di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan pada 4 hingga 5 November 2017.

Seratus musisi dalam dan luar negeri yang tergabung dalam orkestra akan memainkan komposisi musik karya Justin Hurwitz secara nyata. Orkestra di La La Land in Concert tidak hanya memainkan skor musik dalam film, orkestra ini juga turut memainkan seluruh lagu dan menyesuaikan dengan vokal yang ada.

Konsep ini perdana dipertontonkan pada 26 Mei 2017 di Hollywood Bowl, Los Angeles, Amerika Serikat dan kini pertama kali dibawa ke Asia Tenggara.

Nikmati film dengan cara baru

La La Land in Concert memang bukan acara pertama yang menggunakan live orchestra, tetapi pertunjukan ini unik karena permainan musik orkes akan berlangsung bersamaan dengan pemutaran film La La Land. Bedanya, semua skor musik akan dibawakan secara live.

Model bertema live-to-film ini adalah yang pertama di Indonesia sehingga menjadi pengalaman menarik. Penonton menyaksikan aksi Emma Stone dan Ryan Gosling sebagai pasangan Mia dan Seb ditambah secara langsung menikmati musik dari orkestra.

“Berbeda dari konser orkestra biasanya, Anda diperbolehkan menangis, bertepuk tangan, ataupun tertawa, itu adalah niatan kami,” tutur konduktor orkestra Eric Oschner dalam show pertama mereka pada Sabtu, 4 November 2017.

Tak hanya itu, menurut Eric, La La Land in Concert menjadi cara baru untuk menikmati film yang meraih grammy dalam kategori Lagu Orisinil Terbaik ini. Pertunjukan ini menjadi kombinasi antara musik klasik, Hollywood, musik jazz, dan broadway.

Bagi yang sudah pernah menonton La La Land di layar lebar, pengalaman yang diberi oleh pertunjukan ini jauh berbeda karena penonton dapat melihat sendiri kemahiran para musisi dalam melantunkan komposisi musik film ini.

Meski terhitung sulit karena harus menyesuaikan musik dengan film yang terus berjalan, musisi dari Singgih Sanjaya Orchestra dapat mengatasinya dengan sangat baik.

Tetap di tempat

Antusiasme terlihat dari banyaknya penonton yang sudah memadati lokasi berjam-jam sebelum pintu dibuka. Pada 19.30 WIB, para musisi mulai memenuhi panggung dan duduk di tempat masing-masing. Tempat acara yang berkapasitas dua ribu kursi tersebut terlihat hampir penuh.

Orkestra sukses membawakan lagu-lagu dan musik scoring seperti lagu pembuka Another Day of Sun, dilanjutkan oleh Someone in the Crowd, A Lovely Night, dan City of Stars dengan sangat indah. Tepuk tangan penonton membanjiri seusai orkestra selesai membawakan tiap lagu.

Namun pemandangan paling jenaka adalah ketika melihat banyaknya penonton yang masih duduk manis di kursi masing-masing kala film sudah berakhir. Credit title mulai merangkak namun orkestra masih membawakan musik skor seperti The End dan City of Stars (Humming). Penonton terlihat seolah tak mau pertunjukan berakhir dan tetap diam di tempat sampai orkestra berhenti bermain.

Tentu ini adalah hal yang tidak biasa, umumnya jika selesai menonton film, penonton Indonesia akan langsung bangkit dari kursi masing-masing dan tidak memedulikan credit title.

La La Land in Concert sukses memberi pengalaman baru bagi para pecinta film dan musik di Indonesia. —Rappler.com