Philippine economy

Aksi damai #SaveKPK dan protes ‘rakyat nggak jelas’

Novida Airinda, Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Aksi damai #SaveKPK dan protes ‘rakyat nggak jelas’
Menkopolhukam di bawah kecaman akibat pernyataannya. Masyarakat semakin gencar memberi dukungan dengan aksi damai #SaveKPK

 

 

JAKARTA, Indonesia — Sejumlah elemen masyarakat Indonesia yang tersebar di beberapamkota besar menggelar aksi damai Save KPK, Minggu (25/1).

Di Jakarta aksi ini bersamaan dengan Car Free Day di Bundaran HI. Sedangkan di Bandung, demonstrasi damai ini terpusat di depan hotel The Palais, Dago, di Jalan Ir. Juanda no. 90. Hotel ini diketahui milik Muhammad Herviano Widyatama, anak Komjen Pol Budi Gunawan, yang diduga keterlibatannya dalam kasus rekening gendut Polri.

Aksi damai juga digelar di beberapa kota besar lainnya seperti Semarang, Pontianak, dan Makassar.

Sasaran utama kampanye ini adalah masyarakat umum, untuk menggalang dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi setelah salah satu pimpinannya, Bambang Widjojanto ditangkap oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jumat (23/1), kemarin. Ia dilepaskan pada Sabtu (24/1) dinihari. Rakyat menilai upaya ini adalah bagian untuk melemahkan KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Komentar Menkopolhukam ‘rakyat nggak jelas’ dicerca 

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Tedjo Edhi Purdijatno, ketika ditanya wartawan, Sabtu, menyayangkan pimpinan KPK yang menurutnya memperkeruh suasana karena mengajak masyarakat untuk mengadakan aksi massa di lobi gedung KPK.

 

(BACA: Jumat keramat untuk Bambang Widjojanto)

Hal tersebut terjadi setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo memberikan pernyataan resmi perihal kisruh KPK vs Polri, yang menurutnya, tidak boleh ada gesekan di antara kedua institusi

“Bapak Presiden sudah mengatakan harus menjernihkan suasana. Tapi kelihatannya tidak ditaati, sehingga [Jumat] malam masih ada gerakan-gerakan yang ada KPK itu. Sedangkan nggak boleh menggelar gerakan massa itu,” terang Tedjo kepada wartawan di Istana Negara, Sabtu (24/1), sesaat sebelum bertemu Presiden.

Ia melanjutkan, “Harus menenangkan. Jangan membakar-bakar massa. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan.

“Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung. Konsitusi mendukung. Bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu. Konstitusi yang mendukung,” tuturnya.

Pengguna media sosial Indonesia pun langsung bereaksi keras mendengar pernyataan Tedjo. Mereka tak terima bila dukungan yang ditunjukkan kepada KPK disebut sebagai “dukungan rakyat yang nggak jelas.”

Protes terhadap Menteri Tedjo juga tersirap dalam aksi damai Save KPK pada Minggu pagi. Kami sudah rangkumkan untuk Anda di bawah ini.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!