Saran netizen untuk hentikan #IntoleransiDanRadikalisme

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kasus intoleransi dan radikalisme belum hilang dari Indonesia. Apa saja saran dari netizen untuk menyelesaikannya?

 Sumber Twitter

JAKARTA, Indonesia — Kasus intoleransi dan radikalisme di Indonesia masih tetap tinggi. Data Wahid Institute menunjukkan 158 kasus pelanggaran kebebasan beragama di Indonesia terjadi pada 2014. Sementara itu, BNPT mengatakan ada beberapa warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS. 

Rappler menghimpun opini dari beberapa perwakilan korban intoleransi, tokoh keberagaman dan netizen dalam diskusi via Twitter terkait #IntoleransiDanRadikalisme. 

Inilah sebagian saran dan opini netizen dan para nara sumber terkait dengan hal tersebut:

1. Pemerintah lebih tegas dong

2. Radikalisme itu karena kurang kasih sayang 

3. Negara jangan campur-campur agama dengan politik

4. Pemerintah harusnya antisipasi radikalisme, jangan panik belakangan

5. Mari belajar lawan diskriminasi dari film 

6. Pendidikan agama yang baik dan benar

7. Ini peran media 

8. Pemimpin agama sebarkan damai

9. Cabut aturan yang diskriminatif

10. UU baru tentang umat beragama masih belum jelas 

11. Jangan melulu menyalahkan pesantren & Islam

12. Hibur diri dan kerja bakti untuk tangkal takfiri 

Ada usulan lain? — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!