SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
scr resmi saya menyatakan MENDUKUNG pilkada langsung ol rakyat. UUD 1945 nyatakan “Kedaulatan ada di tangan rakyat” pic.twitter.com/y70gf8ZGST
— ridwan kamil (@ridwankamil) 11 September 2014
Namun karena tak mendapat izin dari pihak Polda Metro Jaya, demonstrasi tersebut harus dibatalkan, seperti yang dilaporkan Detik.com.
“Nggak dapat izin dari Polda masalahnya karena jadwal demo di HI penuh,” jelasnya.
Ridwan bukan satu-satunya kepala daerah yang menolak pemilihan tidak langsung. Walikota Bogor Bima Arya, Senin (8/9), menulis opini di harian Kompas bertajuk “Arus Mundur Demokrasi”, yang menentang hak pemilihan kepala daerah dikembalikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, Rabu (10/9) mengundurkan diri dari Partai Gerindra karena tidak setuju dengan sikap politik partai yang mengantarkannya menjadi wagub 2012 lalu.
Tokoh-tokoh politik lain seperti Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko, dan politisi PAN Wanda Hamidah juga menolak RUU Pilkada yang dianggap memangkas hak demokrasi rakyat Indonesia.
Sementara itu, petisi online di www.change.org yang menolak RUU Pilkada sudah ditandatangani hampir 40.000 orang. Beberapa selebriti seperti Slank, Glenn Fredly, Addie MS, Goenawan Mohamad, Superman Is Dead turut mendukung petisi tersebut. —Rappler.com
Yuk ttd petisi #TolakPILKADAolehDPRD >> https://t.co/ZHN9oxp6Ux pic.twitter.com/UKbCaLEraL
— Glenn fredly (@GlennFredly) 10 September 2014
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.