5 hal yang baru di Tiong Bahru Singapura

Bosan dengan si Singa Merlion, Universal Studio, atau Marina Bay Sands? Maka saat itulah kamu harus mencoba tempat tongkrongan baru di Tiong Bahru, daerah yang dikategorikan sebagai salah satu tempat nongkrong hipster terkenal di dunia versi majalah Vogue

Ingin pengalaman berbeda ketika berkunjung ke Singapura? Jauhi Orchard Road dan siapkan ponselmu untuk berfoto-foto di Tiong Bahru, sebuah kawasan yang beberapa tahun belakangan ini lagi naik daun di Singapura. 

Ada 5 hal baru yang bisa kamu lakukan dengan biaya murah meriah, tapi lagi-lagi membuat kita lemas dan puas.

Tiong Bahru Hawker Center

Mengutip apa yang dikatakan oleh Mbak Inul Daratista, “Dangdut tak goyang bagai sayur tanpa garam, kurang enak, kurang sedap”, maka sesungguhnya tidaklah lengkap kalau datang ke Singapura tanpa pernah makan di hawker center. Hawker center adalah pusat jajanan yang aman di kantong bagi warga Singapura di kala malas memasak di rumah. Salah satu hawker center terenak dan terkenal adalah Tiong Bahru Hawker Center. Masakan non-halal sampai halal semua ada di tempat ini dan harganya pun rata-rata di bawah Rp 50.000. 

Mau tahu tipsnya untuk mengunjungi mana kedai makanan yang menjadi favorit warga lokal? Gunakan cara klasik: Lihat kedai mana yang selalu ramai antriannya.

Instagrammed! 

Selesai makan-makan dengan puas di Tiong Bahru Hawker Center, jangan lupa update akun Instagram-mu dengan berfoto-foto di daerah Tiong Bahru. Sempatkan diri untuk menyusuri lorong-lorong dan rumah-rumah yang berbentuk seperti rumah-toko di masa lalu dan jadikan arsitektur tersebut sebagai obyek foto Instagram kamu. 

Bagi penggemar arsitektur, daerah yang merupakan salah satu housing estate tertua di Singapura ini berciri khas arsitektur art deco, mirip seperti arsitektur gedung-gedung tua di Jalan Braga, Bandung. 

Ngopi-ngopi cantik di Forty Hands 

Mulai mengantuk dan butuh asupan kafein? Maka Forty Hands Coffee di Jalan Yong Siak adalah tempat yang tepat untuk menemukannya. Kedai kopi ini akan sangat ramai dikunjungi pada pagi hari di kala weekend oleh middle-class young Singaporeans. 

Belilah secangkir kopi seharga kurang dari Rp 40,000 dan duduk manislah di salah satu sudut untuk sesaat menikmati menjadi bagian di dalam komunitas anak muda pencari kafein di Singapura.

‘Books Actually’ is actually not just a bookstore

Menyeberang dari Forty Hands Coffee adalah surga bagi para kutu buku. Nama tokonya adalah Books Actually. Kalau kamu menyukai kisah-kisah fiksi klasik yang dikarang oleh Jane Austen, Harper Lee, atau Oscar Wilde maka toko buku independen ini adalah tempat yang cocok buat kamu. Pemiliknya memang gemar mengumpulkan buku-buku karya para penulis klasik dunia untuk dijual di toko ini.

Bagi kamu yang memang tidak suka membaca buku, jangan khawatir, tempat ini juga menjual beragam stationary unik dan beberapa barang seni sebagai hiasan rumah atau kamar. 

The famous Tiong Bahru Bakery

Lupakan sejenak dietmu dan bergembiralah di TBB alias Tiong Bahru Bakery, salah satu toko roti terkenal di seantero Singapura. Jangan pernah terkejut kalau toko roti ini akan selalu ramai dan tidak pernah tidak ada meja yang tidak kosong. Salah satu pastry yang patut dicoba adalah Kuouign Amann-nya yang harganya sekitar Rp 25,000. 

Selain itu, kue-kue dan roti-roti lainnya pun patut untuk dicoba bersama rekan seperjalananmu. Akhiri dan lengkapi perjalanan menyusuri daerah ini dengan sepiring kue dan secangkir teh atau kopi di kafe mungil ini. 

Sebenarnya, selain tempat-tempat di atas masih banyak tempat atau toko yang menarik lainnya yang bisa dikunjungi di daerah Tiong Bahru. Begitu kamu menemukan spot yang menarik di daerah ini, rasa-rasanya seperti menemukan permata tersembunyi yang membuat perjalananmu lebih berkesan. 

Arahkan kamera ponselmu ke daerah Tiong Bahru dan bersiaplah untuk memiliki pengalaman baru di Singapura. Selamat merencanakan perjalanan! —Rappler.com

Lewi Aga Basoeki, atau yang biasa dipanggil Aga, adalah seorang banking and finance lawyer. Di akhir pekan, dia memilih untuk menjadi seorang weekender dan melakukan solo flashpacking ke kota-kota di Indonesia atau Asia Tenggara. Ingin tahu bagaimana cara pandangnya mengenai dunia? Ikuti kisahnya di www.lewiagabasoeki.blogspot.com dan follow Twitter-nya, @legabas.