Indonesia

Tiga skenario polisi untuk mengawal unjuk rasa hari ini

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tiga skenario polisi untuk mengawal unjuk rasa hari ini
"Kami kedepankan persuasif dulu."

JAKARTA, Indonesia – Ribuan orang akan turun ke jalan pada Jumat siang ini untuk memprotes Gubernur DKI Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama atas ucapannya tentang Al Maidah ayat 51.  

Menurut laporan yang masuk ke Kepolisian, jumlah pengunjuk rasa diperkirakan mencapai 100 ribu orang. Mereka berasal dari berbagai organisasi masa Islam di Jakarta dan daerah.

Polisi akan mengerahkan sedikitnya 18 ribu personel untuk mengawal aksi unjuk rasa ini. Selain mengerahkan pasukan Brimob, polisi juga mengandalkan polwan berjilbab dan pasukan Asmaul Husna.

Koordinator pengunjuk rasa memastikan aksi ini akan berjalan damai. Namun, dengan jumlah massa yang begitu banyak, bukan tak mungkin ada penumpang gelap menyusup ke dalam barisan.

Untuk itu polisi telah menyiapkan tiga skema pengamanan. “Kami kedepankan persuasif dulu,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Kamis 3 November.  

Polisi, Awi melanjutkan, akan menggunakan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 16 tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa jika unjuk rasa berjalan dengan tertib dan damai.

Namun jika unjuk rasa mulai anarkistis, polisi akan menggunakan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 1 tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. Dalam tahap ini, polisi bisa menggunakan senjata api.

Selanjutnya, bila aksi unjuk rasa mulai chaos, polisi akan menggunakan Prosedur Tetap alias Protap Nomor 1 tahun 2010 tentang penggulangan anarki. Dengan protap ini, polisi bisa melakukan tembak di tempat. “Kalo terjadi chaos, menggunakan Protap Nomor 1 tahun 2010,” kata Awi.

Karena itu Awi sangat berharap aksi unjuk rasa hari ini berlangsung tertib dan damai. Polisi sendiri telah menerjukan 300 polwan berjilbab sebagai negosiator dengan pengunjuk rasa.

Selain itu pasukan Asmaul Husna juga diterjunkan ke tengah-tengah demonstran. Mereka adalah pasukan Brimob yang menggunakan serban dan peci putih. Pasukan ini ikut bershalawat dan berzikir bersama demonstran.

Diharapkan kehadiran polwan berjilbab dan pasukan Asmaul Husna bisa meredakan tensi para pengunjuk rasa di lapangan. —Rapple.com

Baca juga:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!