
Film animasi buatan Indonesia Battle of Surabayayang dirilis 20 Agustus telah meraup sekitar 30 ribu penonton. Meski menuai kritik karena kelemahan dalam bercerita, film ini cukup mendapat banyak dukungan sebagai film animasi dalam negeri yang secara visual menarik.
Kritik tak hanya terkait isi filmnya. Sebagian penonton menganggap promosi film produksi MSV Pictures ini terlalu berlebihan karena menggunakan isu harga diri bangsa untuk memancing orang ke bioskop.
Di laman Facebook Page Battle of Surabaya The Movie 22 Agustus lalu, ajakan untuk menonton film ini dibarengi dengan perbandingan filmnya dengan Inside Out. Tanggal rilis film dari Pixar Animation Studios ini memang berdekatan dengan Battle of Surabaya.
Dekatnya momen rilis bagi dua film animasi yang sama-sama berpotensi menyasar segmentasi penonton yang serupa ini dilihat sebagai sebuah persaingan antarnegara.
//
Fakta Pertaruhan harga diri bangsa antar negara: INSIDE OUT (Amerika) VS BATTLE OF SURABAYA (Indonesia), hanya bisa…
Posted by Battle Of Surabaya The Movie on Friday, 21 August 2015
Hal ini memancing komentar para penggemar film yang merasa bahwa Battle of Surabaya tak perlu membawa persoalan bahwa filmnya harus ditonton karena merupakan karya anak bangsa. Walaupun ramai dihujani kritik, penonton menganggap bahwa bila berkualitas baik, maka sebuah film akan menemukan penontonnya sendiri. Apalagi, Battle of Surabaya dinilai berhasil menggarap aspek visualnya dengan cukup apik.
Mereka didukung karena emang filmnya bagus, dan pasti nggak ada tuh embel-embel “Karya Anak Bangsa” di promonya. pic.twitter.com/FkjgRqm3DA
— Shani Budi Pandita (@ShaniBudi) August 25, 2015
Hal yang juga membuat Battle of Surabaya masuk dalam sorotan adalah skornya di IMDb yang dianggap sebagai sebuah selling point. Saat ini, Battle of Surabaya mendapat nilai 9.1 dari 10. Penonton umum yang sering salah kaprah mengartikan skor IMDb sebagai penilaian yang serupa dengan situs semacam Rotten Tomatoes maupun Metacritic membuat skor tinggi ini menjadi berbalik arah. Apalagi, tak lama, rating pengguna yang memberi skor sangat rendah pada film ini mulai bermunculan.
Pathetic level: NKRI pic.twitter.com/luQ3zjEKVT
— Hans DaVid (@hansdavidian) August 25, 2015
Beberapa penonton pun mulai mempertanyakan apakah nilai tersebut memang sesuai dengan kualitas filmnya. Ada pula yang merasa kurang sreg mendengar berita-berita tersebut dan mengurungkan niatnya untuk menonton.
Sama 🙁 Salah promo mereka. https://t.co/vLTzjz8zNc
— Cenayang Film (@CenayangFilm) August 25, 2015
Saat ini, Battle of Surabaya masih diputar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Minggu lalu, perolehan penonton film ini melampaui film horor Palasik yang dirilis di hari yang sama.
Data penonton @FILM_Indonesia ‘Battle of Surabaya’ (31.620), ‘Palasik’ (19.812), ‘Magic Hour’ (366.500), ‘Love You Love You Not’ (44.894).
— Flick Magazine (@flickmagazine) August 24, 2015
Dengan masuknya dua film baru, Gangster dan Jenderal Soedirman, pekan ini, jumlah layar yang memutar Battle of Surabaya jelas akan berkurang.Apakah suara protes penonton ini akan mempengaruhi angka penjualan tiketnya dengan signifikan minggu ini? Kita tunggu saja laporannya pekan depan. —Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.