Pengamat: Perlu rekam jejak bagus untuk kalahkan Ahok

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pengamat: Perlu rekam jejak bagus untuk kalahkan Ahok

AFP

Rasionalnya pemilih DKI membuat janji-janji kampanye dan sekadar popularitas tidak cukup untuk merebut suara mereka. Rekam jejaklah yang berbicara

JAKARTA, Indonesia — Meski Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta berikutnya baru akan digelar pada 2017, gaungnya sudah mulai terdengar.

Salah satu indikasinya adalah kemunculan sejumlah tokoh yang telah menyatakan kesiapan mereka untuk maju. Gubernur petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama sendiri diberitakan juga akan kembali maju.

Meski kini tak berpartai, Ahok diperkirakan akan maju sebagai calon independen. Ia sudah menggalang dukungan masyarakat Jakarta dengan mengumpulkan KTP mereka di bawah payung Teman Ahok.

Bagaimana hitung-hitungan peluang Ahok untuk mempertahankan kursi DKI Jakarta 1 pada pilkada 2017? Menurut pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya, masih relatif besar.

“Ada dua faktor yang menentukan peluang incumbent. Yang pertama, approval rating atau tingkat kepuasan publik terhadap kinerjanya,” kata Yunarto kepada Rappler, Senin, 21 September. 

Dan berdasarkan sejumlah survei, setahu saya masih tinggi untuk Ahok.”

Faktor penentu berikutnya, menurut Yunarto, adalah konstelasi pesaing.

“Membaca perilaku pemilih perkotaan itu cukup mudah, mereka itu rasional. Janji-janji kampanye dan sekadar popularitas tidak cukup untuk merebut suara mereka. Track record yang berbicara,” katanya.

Yunarto mengatakan bahwa yang bisa mengalahkan Ahok adalah kepala daerah yang sudah terbukti sukses di tempat lain.

“Kalau Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Risma (Wali Kota Surabaya), Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), atau Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Barat), misalnya, itu mungkin bisa,” ujarnya.

Menurutnya, bakal calon yang sudah mengajukan diri sejauh ini belum memenuhi syarat untuk menjadi gubernur Jakarta, meski mereka memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang masing-masing.

Lalu siapa saja tokoh yang telah menyiapkan diri untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 sejauh ini? 

1.  Sandiaga Uno

Screengrab wawancara Sandiaga Uno dengan Rappler Indonesia pada 2014

Tempat/Tanggal lahir: Rumbai, 28 Juni 1969 

Sandiaga Uno bukanlah nama yang asing. Sepak terjangnya sebagai pengusaha di bidang investasi dan penggerak kewirausahaan sosial telah banyak diketahui publik.

Belakangan, Sandiaga terjun ke dunia politik dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai kendaraan politiknya.

Kiprahnya di partai berlambang kepala garuda inilah yang akhirnya mengangkat nama Sandiaga ke bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta.  

“Sebagai tokoh muda yang ingin ada perbaikan, semuanya harus siap,” kata Sandiaga baru-baru ini mengomentari isu pencalonannya.

2. Adhyaksa Dault

Foto dari pramukaria.blogspot.com

Tempat/tanggal lahir: Donggala, 7 Juni 1963

Nama Adhyaksa Dault sempat malang melintang mengisi pemberitaan berbagai media beberapa tahun lalu sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Indonesia Bersatu jilid 1. 

Sempat menjauh dari sorotan, Adhyaksa mendeklarasikan pencalonannya sebagai bakal calon gubernur Jakarta. 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) diberitakan siap memberikan dukungan mereka kepada Ketua Kwartir Nasional Pramuka ini. 

3. Nachrowi Ramli

Foto dari demokrat.or.id

Tempat/Tanggal lahir: Jakarta, 12 Juli 1951

Maju dalam Pilkada DKI Jakarta bukan hal baru bagi politisi Partai Demokrat ini. Pada 2012, ia telah melakukannya sebagai wakil calon gubernur Fauzi Bowo. Meski saat itu kalah, Nachrowi tampaknya tak jera untuk mencoba lagi. 

Pihak Partai Demokrat DKI Jakarta juga telah menyatakan bahwa mereka siap memajukan Nachrowi. 

“Untuk Pilkada 2017 Nachrowi maju. Tidak ada alasan karena memang dia ini sudah diplot untuk menjadi Gubernur DKI oleh partai,” kata Ketua Fraksi Demokrat-PAN di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Lucky P. Sastrawiria sebagaimana dikutip oleh media.

4. Marco Kusumawijaya

Foto istimewa

Tempat/Tanggal lahir: Pangkalpinang, 14 Juli 1961

Di luar nama-nama lama yang kembali beredar di atas, muncul nama ahli tata kota Marco Kusumawijaya. Melalui laman Facebook, Marco telah menyatakan kesiapannya untuk maju Pilkada DKI 2017.

Dalam perkembangan kasus penggusuran warga Kampung Pulo oleh Ahok, ia sempat melontarkan kritik atas kebijakan tersebut. Baca argumennya di sini.

Penduduk Jakarta yang saya hormati,Saya, Marco Kusumawijaya, bermaksud mengikuti pilkada Jakarta 2017-2022 sebagai…

Posted by Marco Kusumawijaya on Saturday, September 19, 2015

 

Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!