
LOS ANGELES, Amerika Serikat—Komunitas Muslim California menyatakan ketakutannya menyusul penembakan massal yang terjadi pada Rabu, 2 Desember. Peristiwa ini menewaskan 14 orang di San Bernardino, dengan tersangka seorang pekerja di departemen kesehatan, Syed Farook yang juga seorang muslim.
Syed Farook, seorang warga negara AS, tewas dalam baku tembak dengan polisi pasca penembakan massal yang terjadi pada sebuah pesta natal di pusat pelayanan sosial lokal.
Direktur eksekutif Los Angeles Chapter of the Council on American-Islamic Relation (CAIR) Hussam Ayloush menyatakan bahwa ia, “dengan tegas mengutuk peristiwa yang terjadi hari ini.”
“Komunitas Muslim berdiri bersama dengan masyarakat Amerika lainnya untuk memperbaiki pola pikir gila yang membenarkan tindakan kekerasan seperti ini,” tambah Ayloush dalam sebuah pernyataan.
Pihak yang berwenang telah menyatakan tidak ada koneksi antara penembakan massal dengan kelompok radikal Islam.
Kakak ipar Farook Farhan Kahn menyatakan dalam konferensi pers bahwa ia sangat kaget adik nya dapat melakukan hal semacam ini.
“Saya tidak percaya dia melakukan hal ini,” tutur Kahn di hadapan para wartawan, dan menambahkan bahwa ia terakhir berhubungan dengan Farook sekitar dua pekan lalu.
“Saya sangat kaget kejadian semacam ini bisa terjadi,” katanya. “Saya sangat sedih ada banyak orang yang kehilangan nyawa mereka.”
Ayah Farook, seperti yang dikutip dari tabloid New York Daily News, menjelaskan anaknya sebagai muslim yang taat.
“Dia sangat relijius. Dia pergi bekerja, kembali ke rumah, lalu beribadah, dan kembali ke rumah. Dia adalah seorang muslim,” katanya.
Muzzamil Siddiqi, Direktur relijis dari Islamic Society of Orange County, juga mengutuk peristiwa tersebut dan menyebutkan tindakan itu bertentangan dengan ajaran Islam.
“Kami mengutuk seluruh tindak kekerasan di mana pun karena nyawa manusia berharga,” katanya. “Kami menghargai dan menghormati nyawa manusia.”
Berdasarkan laporan koran lokal, Farook bekerja di departemen kesehatan San Bernardino County yang menjadi penyelenggara pesta natal tempat kejadian penembakan massal.
Serangan yang terjadi pada saat pesta tersebut memaksa polisi melakukan pemburuan yang berakhir dengan penembakan dua orang tersangka bersenjata—seorang laki-laki yang bernama Farook, dan seorang perempuan yang belum diketahui namanya. —Laporan AFP/Rappler.com
BACA JUGA:
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.