SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

JAKARTA, Indonesia—Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyindir peran Badan Usaha Milik Negara yang dinilai tak sesuai dengan perintah konstitusi dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, hari ini, Minggu, 10 Januari.
Menurut Megawati, BUMN kini tak bisa menjadi alat negara untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. BUMN hanya diperlakukan sebagai sebuah korporasi yang mencari untung saja.
“Karena itulah mengapa BUMN memiliki fungsi dan menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Tapi berbeda dengan yang terjadi saat ini, BUMN hanya diperlakukan seperti korporasi swasta, hanya menggunakan bisnis semata, seperti pendekatan business to business,” ujar Mega.
Pidato Mega ini langsung disambut oleh anggota Rakernas. “Ganti,” kata mereka. Yang dimaksudkan peserta adalah mengganti Menteri BUMN saat ini, Rini Soemarno.
Berita penggantian Rini dari menteri BUMN menjadi Menteri Perhubungan memang sedang santer diisukan. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda reshuffle kabinet dari Istana.
Mega melanjutkan bahwa PDIP memberi perhatian khusus pada masa depan BUMN, salah satunya lewat fraksinya di Dewan Perwakilan Rakyat dengan menyiapkan perubahan dalam Undang-undang tentang BUMN dan kasus Pelindo II.
“Kasus Pelindo itu merupakan pintu masuk untuk mengembalikan tata kelola BUMN sesuai perintah konstitusi,” katanya.
“Saya yakin ketika BUMN dikelola dengan baik, akan memberikan kontribusi yang optimal,” katanya lagi.
Apakah ini pertanda Menteri Rini akan diganti?
Selengkapnya, tonton pidato Mega di sini:
LIVE on #Periscope: Pidato Politik Ketua Umum PDI Perjuangan #PDIPerjuangan43thn https://t.co/UaFlDZ5IBX
— PDI Perjuangan (@PDI_Perjuangan) January 10, 2016
—Rappler.com
BACA JUGA
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.