Cara baru buang sampah dengan mesin ATM

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Cara baru buang sampah dengan mesin ATM
Jika memasukan sampah berupa botol plastik dan kaleng bekas minuman, maka warga bisa mendapat voucher yang bisa ditukar dengan uang.

JAKARTA, Indonesia – Kebiasaan membuang sampah kini menjadi suatu budaya yang menyenangkan, karena tidak saja membuat lingkungan menjadi bersih, tetapi bisa menghasilkan uang juga. Itu yang terjadi di kota Denpasar.

Mereka ramai-ramai mencari sampah dan memasukkannya ke mesin ATM sampah. Mesin yang didatangkan dari Norwegia dan bernama Tomra itu kini sudah tersedia di Denpasar.

“Total di Bali sendiri, saat ini sudah terdapat sembilan mesin. Rencananya akan terus bertambah menjadi 25 mesin,” ujar Putri Daninggar salah satu investor di perusahaan Asia Pura.

Asia Pura diketahui merupakan perusahaan yang mendatangkan mesin tersebut dari Norwegia ke Indonesia. Putri menyebut untuk mengimpor mesin itu, tidak melalui kerjasama antar pemerintah, namun melalui jalur swasta.

Harga satu mesin berkisar antara Rp200 juta-Rp250 juta.

“Awal mula membeli mesin Tomra, karena salah satu rekan kami menilai kesadaran warga dalam membuang sampah khususnya plastik dan kaleng bekas minuman tergolong rendah. Mereka kerap membuang di sembarang tempat,” papar Putri yang ditemui di Jakarta pada Minggu, 21 Februari.

Dia menjelaskan Walikota Denpasar yang baru, Ida Bagus Rai Mantra juga peduli terhadap isu lingkungan dan konsep smart city. Oleh sebab itu, dia juga mendukung untuk mengadakan mesin ATM sampah tersebut.

Lalu, bagaimana cara kerja mesin ATM sampah?

“Botol plastik atau kaleng minuman yang kosong dimasukan ke dalam mesin ATM. Kemudian, mesin akan mengeluarkan voucher yang bisa diuangkan,” papar Putri.

Untuk botol berukuran kecil dihargai Rp50, botol besar dihargai Rp80, dan kaleng minuman ringan senilai Rp150.

Simak video cara penggunaan mesin ATM sampah berikut: 

“Kalau di Denpasar, voucher itu bisa ditukarkan di koperasi. Selain itu, kami juga memiliki program menabung bagi anak sekolah. Usai mengumpulkan sampah di mesin ATM bisa dicatat di buku tabungan. Hasilnya bisa diuangkan usai penerimaan rapot,” kata Putri.

Dengan begitu, anak-anak sekolah tidak lagi menganggap sampah sebagai barang tidak berguna, melainkan tabungan untuk bisa membeli kebutuhan mereka seperti sepatu atau tas.

Putri menjelaskan sampah plastik yang sudah terkumpul akan dibawa ke pabrik mereka dan diolah.

“Hasil cacahan dari plastik itu akan diekspor ke Korea Selatan dan Tiongkok untuk dibuat kaos,” kata dia.

Putri berharap mesin ATM sampah bisa tersedia di seluruh Indonesia. Dengan begitu kebiasaan membuang sampah akan menarik minat warga.

“Warga Indonesia pada umumnya masih kurang memiliki pengetahuan mengenai cara membuang sampah. Makanya kami ingin dengan adanya mesin ATM sampah, membuang sampah dilihat kekinian selain untuk menjaga kebersihan lingkungan,” tutur Putri. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!