
JAKARTA, Indonesia – Tindak kerusuhan yang terjadi di tengah pertandingan ISC antara Persija melawan FC Sriwijaya ikut melukai 6 petugas kepolisian. Bahkan, satu orang di antaranya terbaring kritis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Korban diketahui bernama Hanawiah dan merupakan anggota Brimobda. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Awi Setiyono, Hanawiyah mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah dan kepala.
“Rahangnya terlihat retak. Begitu juga pelipis kiri dan kanan. Di bagian mata terlihat ada bekas pukulan benda tumpul dan ada luka terbuka di bagian kepala,” ujar Awi yang dihubungi Rappler pada Sabtu, 25 Juni.
Dia menjelaskan benda tumpul itu bukan dibawa dari luar stadion. Tetapi, mereka menggunakan berbagai benda yang ditemukan untuk dilempar ke arah petugas kepolisian, mulai dari botol minuman mineral hingga kursi kayu di dalam area stadion.
Akibat kerusuhan yang terjadi pada Jumat malam, 24 Juni, Polda Metro Jaya menangkap 155 orang. Walaupun jumlahnya semakin berkurang, karena ada beberapa yang dilepas. Sementara, di Polres Jakarta Pusat terdapat 14 suporter Persija yang masih ditahan.
Lalu, apa langkah kepolisian untuk mencegah aksi serupa terulang? Menurut Awi, kepolisian akan menyarankan kepada PSSI agar Persija diberikan sanksi.
“Ini merupakan catatan buruk, karena tindak kerusuhan yang kali ini sudah sangat keterlaluan,” kata Awi.
Selain Hanawiah, terdapat 5 petugas kepolisian lainnya yang juga terluka. Mereka adalah
a. Bripda Ibanio yang mengalami luka di dagu akibat lemparan batu
b. Aiptu Muhtadi mengalami memar di bagian kepala
c. Brigadir Supriadi yang terluka di bagian depan kepala
d. Brigadir Wawan
e. Iptu Sirajudin yang mengalami luka di leher dan kepala
Selain itu, Jakmania juga membakar 5 motor, 2 kendaraan polisi, UPS, dan 3 motor anggota kepolisian.
Dikecam Menpora
Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengecam dan berduka atas tindak kerusuhan yang berlangsung di stadion Gelora Bung Karno. Dia menyarankan agar petugas keamanan di SUBK, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) agar meneken nota kesepahaman dengan Polri mengenai keamanan di dalam dan luar stadion.
Kita berduka dan mengutuk keras atas kerusuhan semalam di GBK. pemerintah sudah minta PT GTS u/ MOU dg POLRI ttg keamanan dlm-luar stadion
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) June 25, 2016
MOU itu u/ kepastian penanganan dan jaminan keamanan dan kenyamanan semua yg ada dlm stadion. Tp itu blm dilakukan oleh GTS sbg operator
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) June 25, 2016
Dia pun turut mempertanyakan kepada publik apakah laga Indonesia Soccer Championship masih perlu digelar.
“Mengingat sudah banyak korban nyawa begini,” kata Imam melalui akun resmi Twitternya.
Kalo sdh banyak korban nyawa begini, Menurut ANDA, lanjut atau berhenti ISC / TSC ini?
— Imam Nahrawi (@imam_nahrawi) June 25, 2016
– Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.