Atlet-atlet Indonesia di Olimpiade Rio yang tak boleh kamu lewatkan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Atlet-atlet Indonesia di Olimpiade Rio yang tak boleh kamu lewatkan
Cabang olahraga bulu tangkis dan angkat besi berpeluang besar meraih medali bagi Indonesia


JAKARTA, Indonesia — Dari 28 atlet dalam 7 cabang olahraga yang mewakili Indonesia di Olimpiade Rio 2016, ada beberapa atlet yang sangat berpotensi meraih medali. 

Di antaranya adalah Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad yang menduduki peringkat empat untuk ganda campuran bulu tangkis di Olimpiade London 2012.

Selain itu, ada peraih medali perunggu di Olimpiade London 2012 untuk angkat beban kelas 62 kg, Eko Yuli Irawan; serta peraih medali perak di Olimpiade London 2012 kategori angkat beban 69 kg, Triyatno.

Namun, sebagaimana dikatakan Ketua Delegasi Indonesia untuk Olimpiade Rio, Raja Sapta Oktohari, semua atlet berpeluang membawa pulang medali. Siapa saja atlet yang patut kamu pantau penampilannya agar tak ketinggalan saat mendukung mereka berlaga di Brasil nanti?

Pantau jadwal pertandingan para atlet Indonesia dalam Olimpiade Rio 2016 di sini.  

Bulu tangkis

Indonesia ada di peringkat tiga sedunia, atau setara dengan Jepang dan di bawah Tiongkok serta Korea Selatan.

Dari ke-10 atlet yang dikirim mewakili Indonesia di Olimpiade Rio 2016, tiga pasangan ini adalah yang paling berpeluang meraih medali. 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Tontowi Ahmad (kanan) dan Liliyana Natsir (kiri) saat bertanding melawan ganda campuran Tiongkok di ajang Asian Games 2014, di Incheon, Korea Selatan, pada 29 September 2014. Foto oleh AFP

Pasangan ganda campuran bulu tangkis ini menduduki peringkat tiga sedunia, berdasarkan data Federasi Bulu Tangkis Sedunia (BWF).

Sebelum dipasangkan dengan Tontowi pada 2009, Liliyana sebelumnya pernah meraih medali perak di Olimpiade Beijing 2008 bersama Nova Widianto. 

Olimpiade Rio 2016 adalah Olimpiade kedua bagi Tontowi dan Liliyana, yang meraih peringkat keempat di Olimpiade London 2012. 

Sejumlah kemenangan Tontowi/Liliyana adalah: 

  • Juara turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2010
  • Juara Malaysia Open GP Gold 2011
  • Juara Sunrise India Open Super Series 2011
  • Juara Swiss Open 2012
  • Runner-up Yonex Denmark Open 2012
  • Juara Yonex All England Badminton Championships 2013
  • Juara Malaysia Open Super Series Premier 2016
  • Runner-up Badminton Asia Championships 2016

Keduanya juga meraih medali emas di kejuaraan dunia BWF World Championship di Tiongkok pada 2013, serta medali perunggu di BWF World Championship pada 2011 dan 2015.

Pada 2013, Liliyana menjadi perempuan pertama yang memenangkan tiga BWF World Championship kategori ganda campuran. 

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan

Ganda putra Mohammad Ahsan (kanan) dan Hendra Setiawan (kiri) raih medali emas di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, pada 28 September 2014. Foto oleh Roslan Rahman/AFP

BWF menempatkan pasangan Hendra/Ahsan di peringkat dua sedunia kategori ganda putra bulu tangkis.  

Keduanya berpasangan pada akhir 2012. Sebelumnya, Hendra berpasangan dengan Markis Kido dan meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008 kategori badminton ganda putra. Sementara, Ahsan dan pasangan lamanya, Bona Septano, mencapai perempat final di Olimpiade London 2012 untuk ganda putra. 

Sejumlah kemenangan Hendra/Ahsan adalah: 

  • Medali emas di BWF World Championship 2013 
  • Medali emas di BWF World Championship 2015
  • Medali perak di Badminton Asia Championship 2015 
  • Medali emas di Asian Games 2014
  • Juara Hong Kong Open 2014
  • Juara Malaysia Open pada 2015
  • Juara BWF Superseries Finals 2015
  • Juara BWF Grand Prix 2016 

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari 

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi runner-up di Australia Open 2016. Foto dari badmintonindonesia.org

Greysia dan Nitya ada di peringkat 4 sedunia kategori ganda putri bulu tangkis, menurut data BWF. Sebelumnya, Greysia sempat berpasangan dengan Meiliana Jauhari pada Olimpiade London 2012. 

Greysia/Nitya memecahkan rekor dunia pertandingan bulu tangkis terlama dengan waktu 159 menit saat melawan Naoko Fukuman/Kurumi Yonao pada 30 April 2016 di semi final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Rekor sebeumnya adalah pertandingan antara Peter Rasmussen melawan Sun Jun di Kejuaraan Dunia pada 1997 dengan waktu 124 menit. 

Beberapa pencapaian Greysia/Nitya, meliputi: 

  • Medali perak di SEA Games 2013
  • Medali emas di Asian Games 2014
  • Medali perunggu di BWF World Championship 2015
  • Medali perunggu di Badminton Asia Championship 2016
  • Juara Thailand Open 2013
  • Juara BWF Grand Prix Chinese Taipei Open 2014
  • Juara BWF Grand Prix Chinese Taipei Open 2015
  • Juara Korea Open 2015
  • Juara BWF Superseries Singapore Open 2016 
  • Runner-up BWF Superseries Australia Open 2016
  • Runner-up Indonesia Open 2015
  • Runner-up Singapore Open 2009
  • Runner-up  BWF Grand Prix Indonesia Masters 2015
  • Runner-up Swiss Open 2014

Angkat besi

Peringkat sembilan dunia menurut Federasi Angkat Beban Sedunia (IWF) adalah milik Indonesia. Dari 7 atlet yang mewakili Indonesia di Olimpiade Rio 2016, berikut adalah atlet yang diprediksi membawa pulang medali. 

(BACA: Atlet angkat besi siap harumkan nama Indonesia di Olimpiade Rio 2016)

Eko Yuli Irawan

BERJUANG DI OLIMPIADE RIO. Eko Yuli Irawan merupakan atlet unggulan dari cabang angkat besi karena dalam dua Olimpiade sebelumnya, dia berhasil meraih medali perunggu. Foto oleh Karma Gurung/Rappler

Eko menduduki peringkat 5 sedunia kategori atlet pria senior kelas 62 kg — kategori di mana ia akan berkompetisi di Olimpiade Rio 2016. 

Olimpiade Rio 2016 adalah Olimpiade ketiga yang diikuti Eko Yuli Irawan. Sebelumnya Eko memenangkan medali perunggu untuk angkat beban kelas 56 kg di Olimpiade Beijing 2008, serta medali perunggu untuk kelas 62 kg di Olimpiade London 2012. 

Sejumlah pencapaian Eko lainnya mencakup:

  • Medali perak di Junior World Championship 2006 kategori 56 kg
  • Medali emas di Junior World Championship 2007 kategori 56 kg
  • Medali perunggu di World Championship 2007 kategori 56 kg
  • Medali emas pada Southeast Asian Games 2007 kategori 56 kg
  • Medali perak di Asian Championship 2008 kategori 56 kg
  • Medali perak di World Weightlifting Championship 2009 kategori 62 kg
  • Medali perunggu di World Championship 2011 kategori 62 kg
  • Medali emas untuk Summer Universiade 2011 kategori 62 kg

Sri Wahyuni Agustiani

Sri Wahyuni kepincut olah raga angkat besi, karena melihat sang adik yang sudah lebih dulu terjun di bidang itu. Foto oleh Rappler

Perempuan yang akrab disapa Yuni ini ada di peringkat 14 sedunia kategori atlet perempuan senior kelas 48 kg. 

Sri memenangkan: 

  • Medali perak di Asian Games 2014 kelas 48 kg
  • Medali emas di Islamic Solidarity Games III 2013 kelas 48 kg
  • Medali emas di SEA Games Myanmar 2013 kelas 48 kg

Olimpiade Rio 2016 adalah Olimpiade pertama yang diikuti Yuni, di mana ia akan berlomba di kelas 48 kg. 

Triyatno

PERAIH DUA MEDALI DI OLIMPIADE. Tri Yatno merupakan salah satu atlet angkat besi yang diunggulkan karena sebelumnya sudah pernah meraih medali perunggu dan perak di Olimpiade Beijing serta London. Foto oleh Karma Gurung/Rappler

Olimpiade Rio 2016 adalah ketiga kalinya Triyatno mengikuti Olimpiade. Pada Olimpiade Beijing 2008, Tri memenangkan medali perunggu untuk kelas 62 kg. Pada Olimpiade London 2012 ia meraih medali perak untuk kategori 69 kg. 

Tri menempati peringkat 46 sedunia kategori atlet pria senior kelas 77 kg, dan ia akan berlaga dalam kelas ini di Olimpiade Rio 2016. 

Saat bertanding di kelas 62 kg, Triyatno meraih medali perunggu di Junior World Championship 2006 serta perunggu di Junior World Championship 2007. Tri juga menduduki peringkat ke-9 sedunia di World Weightlifting Championship 2006 dan ke-7 di World Weightlifting Championship 2007 dalam kategori tersebut. 

Sementara saat berlaga dalam kategori 69 kg, Triyatno menduduki peringkat keempat dalam Asian Weightlifting Championship 2008, dan mendapat medali perunggu di World Weightlifting Championship 2009.

Apakah di Olimpiade Rio 2016 ini mereka akan kembali membawa pulang medali bagi Merah Putih? —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!