Ditemukan, bangkai tikus terjahit di gaun Zara

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ditemukan, bangkai tikus terjahit di gaun Zara
Cailey Fiesel mencium bau yang aneh dari gaun Zara yang dibelinya dengan potongan harga

JAKARTA, Indonesia – Alangkah terkejutnya Carey ketika ia menemukan bangkai tikus yang terjahit di gaun Zara yang dimilikinya.

Cailey menyadari itu setelah ia mencium bau yang tak sedap dari gaunnya tersebut dan dia bisa merasakan sesuatu yang tajam, diduga bagian cakar tikus menyentuh kulitnya.

“Aku langsung melihat ada kaki kecil yang keluar dari jahitan yang sepertinya baru aku sentuh dan itu sangat menakutkan,” kata Cailey.

“Aku seperti membeku, dilumpuhkan oleh rasa takut,” kata Cailey pada New York Post di kantor pengacaranya awal pekan lalu. Kini Cailey secara resmi menggugat Zara atas kejadian yang dialaminya tersebut ke Manhattan Supreme Court.

“Aku sangat terkejut. Mataku melihat bahwa itu tikus tapi itakku seperti belum bisa percaya,” kata lulusan Colgate University yang berusia 24 tahun itu.

Awalnya, Cailey membeli gaun hitam dengan scoop-neck dari outlet Zara di Greenwich, Connecticut di bulan Juli lalu. Saat itu Cailey membayar dengan harga USD 40 atau sekitar 532 ribu.

Memang Cailey tidak langsung mengenakan gaun itu. Dia baru mengenakannya beberapa minggu setelah membelinya. Saat itulah ia menyadari ada bau yang tak sedap keluar dari gaun tersebut.

Saat mengenakan gaun itu, Cailey semakin tidak nyaman. Ia sempat berpindah-pindah meja di kantor dengan harapan bau akan menghilang, tapi tidak sama sekali.

“Aku bahkan merasakan sesuatu menyentuh bagian kakiku. Kupikir itu seperti benang yang terlepas,” ujar Cailey. Saat itulah ia menarik sesuatu dari dalam jahitan yang awalnya dia pikir adalah benang.

Ia pun sempat meraba bangian jahitan dan mengira bahwa bagian yang menggelembung adalah semacam sensor yang biasa terdapat di baju yang baru dibeli.

“Aku membuka jahitannya dan itu bukan sensor tapi seekor tikus.” Menurut Cailey, saat itu ia menemukan bangkai tikus yang berukuran sekitar 5 cm.

Dalam gugatannya yang didaftarkan pada Senin, 14 November lalu, Cailey menyebutkan bahwa dirinya tak hanya menderita stres dari kejadian itu tapi juga ia menderita semacam ruam di kulitnya.

Cailey menggugat Zara karena kelalaian mereka dalan mengelola kualitas busana yang mereka jual. Ia juga menduga karena Zara adalah merek busana besar yang memiliki phase penjualan yang cukup tinggi, kemungkinan mereka lalai mengontrol kualitas bahan yang digunakan.

Sementara dari label gaun, terlihat bahwa busana tersebut diproduksi di Turki.

Menurut pengacara Cailey, pihaknya sudah mencoba menyelesaikan hal ini dengan cara damai namun ditolak oleh pihak Zara.

Sementara itu, juru bicara Zara USA menyebut bahwa perusahaannya menyadari tuntutan Cailey dan akan melakukan investigasi lebih lanjut.

“Zara USA memiliki standar kesehatan dan keamanan yang tinggi dan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa semua produk kami memenuhi standar ini.”

Seperti yang diberitakan oleh CNN, Zara pertama kali lahir di Spanyol di tahun 1975 dan baru masuk ke AS pada 1989. Banyak produk Zara yang diproduksi di beberapa negara seperti Spanyol, Portugal, Turki dan Maroko.-Rappler.com.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!