MUI pastikan tak ikut demo 2 Desember

JAKARTA, Indonesia – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’aruf Amin mengatakan organisasinya tidak akan mengambil bagian dalam aksi demo yang akan digelar pada 2 Desember mendatang.

Karena itu ia meminta tak ada pengunjuk rasa yang mencatut nama MUI atau membawa simbol dan atribut MUI dalam aksi tersebut. Meski begitu, ia tak melarang jika memang ada yang ingin berunjuk rasa.

“Supaya tidak bawa-bawa nama dan atribut MUI pada unjuk rasa nanti. MUI tidak pernah terlibat dalam aksi unjuk rasa,” kata Ma’aruf Amin saat dihubungi Rappler, Selasa malam, 22 November 2016.

Aksi unjuk rasa berlabel Bela Islam Jilid 3 rencananya akan digelar sejumlah ormas Islam yang menamakan diri mereka Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) pada 2 Desember mendatang.

Dalam aksi ini mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penodaan agama pada Rabu pekan lalu.

Dalam dua aksi demo sebelumnya pada 14 Oktober dan 4 November, mereka menuntut Ahok diproses secara hukum karena telah menodai agama lewat ucapannya tentang Surat Al Maidah ayat 51 pada 27 September.

Tuntutan mereka telah dipenuhi polisi dengan memproses laporan penodaan agama terhadap Ahok. Bahkan, Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka. 

MUI dalam keterangan resmi mereka kemarin enggan dikaitkan dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI). Mereka juga memastikan tidak akan terlibat dalam aksi unjuk rasa 2 Desember.

Sebelumnya Juru bicara Mabes Polri Kombes Rikwanto meminta para pengunjuk rasa yang akan berdemo pada 2 Desember nanti tidak lagi membawa-bawa nama Majelis Ulama Indonesia (MUI).   

Sebab MUI sendiri tidak terlibat dalam rencana demo tersebut dan telah menyerahkan sepenuhnya kasus Ahok kepada penegak hukum. “Kasihan MUI-nya, kok kerjanya hanya unjuk rasa. Kira-kira begitu. Jangan mendompleng, kalau memang mau unjuk rasa, nyatakan siapa kamu,” kata Rikwanto. dengan laporan Deria Octaviena—Rappler.com