
KUPANG, Indonesia – Unjuk rasa ratusan imigran di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berlanjut. Tiga imigran dilarikan ke rumah sakit setelah diduga melakukan mogok makan.
“Tiga orang yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kota untuk dirawat,” kata Abas, salah satu imigran penghuni Rudenim Kupang, Jumat, 17 Februari 2017.
Ketiga Imigran tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang. Ketiganya terlihat lemas. Direktur rumah sakit melarang wartawan untuk mewawancarai mereka tanpa izin.
Namun aksi mogok makan ini dibantah oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM NTT Fery Sihite. “Tidak ada mogok makan atau jahit mulut. Mereka hanya protes karena terlalu lama berada di Rudenim tanpa status yang jelas,” kata Fery.
Sehari sebelumnya, ratusan imigran melakukan aksi unjuk rasa menuntut International Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk memindahkan mereka ke negara ketiga.
Mereka merasa sudah terlalu lama di Rudenim Kupang tanpa kejelasan status. Banyak dari imigran ini berasal dari Afganistan, Iran, Bangladesh, India dan Myanmar. —Rappler.com
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.