Polisi selidiki penyebab ledakan di SPBU Patung Kuda Maros

Syarifah Fitriani

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi selidiki penyebab ledakan di SPBU Patung Kuda Maros
Empat di antara delapan korban mengalami luka bakar di atas 50 persen. Mereka telah dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Personil kepolisian di Maros masih menyelidiki penyebab ledakan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Patung Kuda pada Selasa malam, 7 Maret. Akibat ledakan tersebut delapan orang terluka. Bahkan, empat korban di antaranya mengalami luka bakar yang parah.

Kapolres Maros, AKBP Erik Ferdinand mengatakan kepolisian belum dapat berspekulasi lebih jauh mengenai penyebab ledakan. Bisa saja ledakan dipicu oleh korek api atau radiasi dari telepon seluler.

Erik menjelaskan ledakan diawali dari beberapa teknisi Pertamina Makassar yang bermaksud untuk melakukan pembersihan tangki tanam untuk diupgrade ke sistem digital. Ada dua tangki yang akan diupgrade yakni takni Pertamax dan tangki Premium.

“Saat tangki Pertamax dibersihkan tidak terjadi apa-apa, bahkan saat tangki Premium dibersihkan kondisinya aman saja,” kata Erik.

Tetapi, saat akan menyerap air yang dipakai untuk membersihkan bekas lumpur dalam tangki, ledakan besar kemudian terjadi. Dia mengatakan tangki tersebut sudah bersih dari bahan bakar premium.

“Menurut pengakuan pemilik SPBU, Troy, sempat ada percikan api dan ledakan pun terjadi. Saking cepatnya, para korban tidak sempat menyelamatkan diri,” kata dia.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan. Pengoperasian SPBU pun terpaksa dihentikan total.

Korban alami luka bakar

Polisi berhasil memperoleh identitas dari kedelapan korban yang terkena dampak langsung dari ledakan di SPBU itu. Mereka diketahui bernama Abdul Razak (44 tahun) dan Riko Tendean (40 tahun) yang bekerja sebagai pembersih tabung premium, Jamaludin (30 tahun) dan Makkulau (28 tahun) sebagai pengawas teknisi, Sunardi (18 tahun), Firman (20 tahun), Rizal (19 tahun) serta Suardi (22) yang merupakan operator SPBU.

Empat di antara mereka menjalani perawatan intensif di RS Salewangeng Maros. Bahkan, empat di antaranya mengalami luka parah dan telah dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Empat korban yang mengalami luka terparah adalah teknisi pembersih tangki dan pengawas yang didatangkan langsung oleh Pertamina Makassar.

“Empat korban ini mengalami luka bakar di atas 50 persen. Bahkan ada yang sampai 60 persen,” kata Erik.

Saat ledakan terjadi, empat korban itu memang berada sangat dekat dengan tangki tanam SPBU. Sedangkan, empat operator SPBU juga berdiri tidak jauh dari tangki.

Tim kepolisian saat ini tengah melakukan interogasi awal terhadap pemilik SPBU. Rencananya, keterangan korban akan dilakukan usai kondisi korban membaik.

“Kami tunggu empat korban terparah ini hingga dapat memberikan keterangan. Karena mereka yang paling mengetahui kronologi kejadian lengkapnya,” kata dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!