Menlu Retno: Kualitas perempuan tidak boleh kalah dari laki-laki

Adrianus Saerong

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menlu Retno: Kualitas perempuan tidak boleh kalah dari laki-laki

AFP

"Jika harus mengeluarkan usaha dua sampai tiga kali lebih besar kenapa tidak? Kalau memang itu yang perlu dilakukan, kejarlah."

 

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan jumlah diplomat perempuan di Indonesia masih sedikit. Dari data yang dia miliki jumlahnya baru 35 persen. 

Sementara, perempuan yang duduk sebagai pengambil keputusan jumlahnya kurang dari 20 persen. Menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda itu salah satu penyebabnya lantaran kaum perempuan khawatir ketika menjadi diplomat, dia tidak akan bisa menjalani perannya yang lain di dalam keluarga. Padahal, kenyataannya tidak selalu seperti itu. 

“Saya selalu bilang ke mereka bahwa kita tak perlu memikirkan tantangannya, ‘suami saya gimana?’, mereka pasti akan bangga,” kata Retno ketika menghadiri diskusi bertajuk “Integrasi Perempuan dan Teknologi: Untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera” dan digelar di kantor Rappler di Go Work, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 April.

Tidak ada yang harus dipilih antara keluarga atau karier. Semuanya bisa dijalankan secara seimbang, namun kuncinya ada di kerja tim. Retno pun mencoba mempraktikan apa yang dia sampaikan. Sebagai ibu dari dua putera, istri dan pemimpin para diplomat dia mencoba membuat berbagai elemen dalam kehidupannya seimbang. 

Walau dia berada jauh dari Indonesia untuk bekerja, Retno selalu berusaha meluangkan waktu bagi keluarga untuk berkomunikasi.

“Semuanya tetap bisa dijalani dan tidak harus ada yang dipilih untuk didahulukan,” ujar Retno. 

Tantangan lainnya untuk menjadi diplomat perempuan yakni harus bisa terlihat menonjol di antara diplomat laki-laki. Oleh sebab itu, kaum perempuan harus berusaha lebih keras. Retno pun menyanggupi sambil mengatakan “mengapa tidak”. 

Dia mencontohkan ketika masih kuliah di Universitas Gadjah Mada, Retno mengaku bukan termasuk mahasiswi yang cerdas. Tetapi dia tetap bisa meraih nilai yang baik secara akademik, karena mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia itu tergolong mahasiwa rajin. 

Retno juga sepakat dengan poin dari Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtutti yang membicarakan pentingnya perempuan dalam dunia sosial. Dia mengatakan kaum hawa memiliki pengaruh besar untuk mengajarkan norma kepada anak-anaknya.

Oleh karena itu, dia ingin para perempuan berani berusaha lebih keras demi menyamai bahkan melampaui kualitas laki-laki.

“Makanya saya selalu menitipkan pesan bahwa perempuan tidak boleh kalah dari laki-laki soal kualitas. Mereka selalu bilang kalau kita mau mencapai kualitas yang sama, harus ada usaha dua sampai tiga kali lebih besar, tapi ya kenapa tidak? Jika itu yang perlu dilakukan, kejarlah.”

“Kita harus bisa memberdayakan diri sendiri, dan sesama,” kata dia yang disambut tepuk tangan oleh hadirin yang berada di kantor Rappler. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!