Setelah satu minggu, Kantor YLBHI dan LBH Jakarta dibuka kembali

Bernadinus Adi Pramudita

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Setelah satu minggu, Kantor YLBHI dan LBH Jakarta dibuka kembali
Direktur LBH Jakarta mengatakan apapun situasinya akan kita hadapi

JAKARTA, Indonesia – Setelah ditutup selama hampir satu minggu, kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta) kembali dibuka pada Senin, 27 September.

Acara pembukaan kembali kedua lembaga itu dihadiri sejumlah tokoh termasuk Romo Frans Magnis Suseno, Bambang Widjojanto, dan Magdalena, istri almarhum Adnan Buyung Nasution, pendiri YLBHI.

“Kita sempat beberapa hari  bekerja di luar LBH Jakarta, kita tetap mendampingi sidang, melakukan advokasi, tapi di luar LBH, karena kita melihat situasi keamanan yang belum kondusif, dan mulai hari ini, kita ingin mengatakan apapun situasinya akan kita hadapi,” kata Direktor LBH Alghiffari Aqsa.

Kedua lembaga tersebut terpaksa ditutup setelah diserang oleh sekelompok masa pada Senin dini hari, 18 September 2017,

Alghiffari mengatakan baik YLBHI mau pun LBH Jakarta tidak akan gentar menghadap aksi teror dan tetap mengadakan kegiatan akademis untuk membahas kejahatan kemanusiaan di Indonesia.

 

“Kita akan tetap memfasilitasi semua kegiatan akademis karena kita berdiri di atas semua golongan. Ketika ada seminar yang terkait dengan (tragedi) 65, seminar terkait dengan kasus pelanggaran hak asasi manusia yang lain, silahkan pakai tempatnya,” katanya.

Meski demikian, pihaknya juga akan mempertimbangkan aspek keamanan ketika akan menggelar acara yang berhubungan dengan kejahatan kemanusiaan.

Alghiffari mengatakan dirinya mendapat sejumlah masukan terkait acara akademia mengenai kejahatan kemanusiaan.

“Misalnya ada pihak yang kontra dengan pembukaan sejarah (tragedi) 65, ya undang saja. Dan polisi juga menganjurkan agar seminar juga mengundang pihak-pihak yang kontra. Polisi memberikan garansi tersebut, dan nanti ke depannya akan kita tagih garansi tersebut,” ujar Alghiffari.

Sebelumnya, YLBHI berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp41 juta untuk memperbaiki kantor yang rusak dilempar batu oleh massa pada 18 September lalu.

“Ada 41 juta dalam beberapa hari saja, dan 36 juta dalam waktu kurang dari 2 hari. Kita putuskan untuk stop karena sudah tercapai. Dan itu akan kita gunakan sebaik-baiknya untuk keperluan LBH, dan pendampingan orang miskin,” kata Alghiffari.

Dana tersebut dikumpul dari masyarakat melalui website www.kitabisa.com. Petisi dalam website tersebut dimulai oleh Ananda Badudu dengan target Rp34 juta. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!