Polemik istilah ‘pribumi’, ini klarifikasi Anies Baswedan

Brian Arga Wana

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polemik istilah ‘pribumi’, ini klarifikasi Anies Baswedan
Pidato pertama Gubernur Anies Baswedan menuai polemik

JAKARTA, Indonesia — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung mendapatkan sorotan beberapa jam setelah pelantikannya. Sebab pidato pertamanya di Balai Kota menuai kontroversi.

Bagian pidato Anies yang menuai polemik adalah istilah ‘pribumi’ yang digunakan pada kalimat “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini telah merdeka, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri.”

(Baca: Ketika Gubernur Anies singgung nasib pribumi di era kolonial)

Istilah ‘pribumi’ dianggap tidak pantas digunakan karena bersifat rasis. Namun Anies mengatakan istilah tersebut ia digunakan dalam konteks era penjajahan. “Karena saya menulisnya pada era penjajahan dulu,” kata Anies di Balai Kota, Selasa 17 Oktober 2017. 

Anies mengatakan Jakarta adalah salah satu kota yang paling merasakan dampak dari penjajahan Belanda. “Yang lihat Belanda jarak dekat siapa? Jakarta. Coba kita di pelosok-pelosok, tahu ada Belanda tapi apakah lihat di depan mata? Tidak. Yang lihat depan mata itu Jakarta,” katanya.  

—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!