Diduga peras pegawai Telkom, admin triomacan2000 lainnya jadi tersangka

L Cui San

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Modus pemerasan @triomacan2000 dimulai dengan menyebarkan berita kejelekan korban

 

JAKARTA, Indonesia — Polda Metro Jaya menetapkan RN, yang diduga salah satu administrator akun Twitter @triomacan2000, sebagai tersangka terkait kasus pemerasan pegawai PT Telkom, Minggu (2/11). Kini, RN telah ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. RN diduga bekerja sama dengan ES, yang telah ditangkap pada Selasa (28/10).

“Ya, sudah jadi tersangka,” Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Media menyebut RN sebagai Raden Nuh, dan ES sebagai Edy Syahputra.

RN mengklaim bahwa kasus tersebut merupakan upaya rekayasa kasus pidana.  
 
“Ada informasi, nasib saya juga akan dijadikan seperti Edi Syahputra, Ibnu Misbakhul Hayat, Hari Koeshardjono atau bahkan seperti Anas Urbaningrum dan Antasari Azhar, di mana opini palsu diciptakan secara masif dan terus menerus tanpa ada perimbangan berita yang sebenarnya,” ujarnya di Asatunews.com, Sabtu (1/11/2014).

Dalam keterangannya, RN juga mengaku memiliki 35 persen saham PT Asatu Media Perdana Bangsa, perusahaan Asatunews.com. Media online ini berdiri pada 17 Juni 2013 atas inisiatif RN dan beberapa rekannya, seperti Wahyu Sakti Trenggono, Hari Koeshadjono, dan Abdullah Rasyid.

Penangkapan terhadap RN dilakukan di sebuah kamar kos di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu, sekitar pukul 01:00 dinihari. Saat itu, polisi menemukan uang yang diduga hasil pemerasan di laci meja RN.

Polisi juga menyita empat unit telepon genggam, satu unit tablet, dan dua unit komputer.

Rikwanto mengatakan, RN dan ES diduga tidak melakukan aksinya sendiri. Modus pemerasan dimulai dengan menyebarkan berita kejelekan korban melalui akun @triomacan2000.

Penangkapan ini, lanjut Rikwanto, dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat. 

Secara terpisah, kuasa hukum RN, Junaidi, membantah bahwa penangkapan terkait kasus pemerasan. 

“Nggak ada. Yang terpenting itu adalah persoalan internal Asatunews yang ada pidananya,” kata Junaidi.

Konflik Triomacan2000 vs pejabat

Akun Twitter Triomacan2000 dikenal dengan kicauan-kicauannya yang sensasional. Umumnya, akun anonim tersebut banyak berkicau soal dugaan korupsi yang dilakukan pejabat negara. 

Pada tahun 2013, akun Twitter Triomacan2000 pernah menuding Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan korupsi di berbagai proyek, seperti kasus dana bencana Nusa Tenggara Timur dan Aceh, kasus korupsi di PLN, dan kasus korupsi PLTU Embalut, Kalimantan Timur.

Tak tanggung-tanggung, Triomacan2000 sesumbar mengatakan, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, sebenarnya mengetahui perbuatan Dahlan, namun melindunginya.

Kicauan ini sempat membuat berang pihak Istana Kepresidenan. Sekretaris Kabinet saat itu, Dipo Alam, menantang @Triomacan2000 untuk membuktikan kicauannya. Dipo pun sempat mengundang Triomacan2000 ke Istana. Namun, pengelola akun tersebut hanya mengirimkan kuasa hukumnya.

Dahlan, yang dituduh korupsi, memilih tak berkomentar.

Berbeda dengan Dahlan, sejumlah pejabat negara yang dituding korupsi, memilih melaporkan Triomacan2000 ke polisi. Beberapa pejabat tersebut adalah mantan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Marwan Effendy dan mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat.

Pada 2012, Triomacan2000 pernah menuduh Marwan menggelapkan uang milik terpidana kasus pembobolan BRI Hartono Tjahjadjaja.

Sementara itu, pada 2013, Jumhur dan dua adiknya dituduh terlibat praktik mafia TKI, mulai dari pemalsuan dokumen (usia dan identitas calon TKI), dugaan korupsi asuransi, sampai pemerasan TKI yang akan berangkat dan baru kembali ke Tanah Air. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!