LIVE BLOG: Debat perdana para kandidat Pilgub DKI

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LIVE BLOG: Debat perdana para kandidat Pilgub DKI
Siapa di antara ketiga pasangan calon yang bisa memberikan solusi terbaik bagi permasalahan di ibukota DKI?

JAKARTA, Indonesia — Komisi Pemilihan Umum DKI menggelar debat perdana bagi para kandidat gubernur dan wakil gubernur jelang Pilkada tanggal 15 Februari. Momen ini dinanti-nantikan warga DKI, terutama yang memiliki hak pilih, untuk mengetahui program kerja calon pemimpin mereka.

Sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh KPU DKI Jakarta, semua pasangan calon harus hadir. Jika ada yang berani absen, maka harus siap terima sanksi. (BACA: KPU DKI siapkan sanksi jika ada paslon yang absen dalam debat publik)

Artinya, debat perdana yang digelar di Hotel Bidakara pukul 20:00 WIB akan diikuti oleh ketiga paslon. Tema yang dibahas dalam debat perdana ini yakni pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta. Dari tema besar itu kemudian diturunkan dalam pembahasan lingkungan dan transportasi serta pendidikan dan keamanan warga.

Masing-masing paslon mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi debat yang dipandu oleh mantan jurnalis Ira Koesno itu. Pasangan petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat terlihat santai menghadapi debat hari ini. (BACA: PROFIL: Cagub dan wagub pendaftar Pilkada DKI 2017)

Menurut Ahok, mereka sudah sering menghadapi percobaan simulasi debat ketika menghadiri acara serupa di Kompas TV dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN).

Sementara, pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Uno memilih untuk tidak berkampanye pada hari ini. Mereka sengaja menggelar pertemuan internal untuk membahas mengenai data dan tata kelola pemerintahan DKI Jakarta.

Di sisi lain, pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni justru tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi debat di hari Jumat. Padahal, ini kali pertama mereka menghadapai debat publik melawan dua paslon lainnya. Ketika diundang dalam debat publik tak resmi, mereka memilih absen.

Lalu, bagaimana debat perdana Pilgub DKI akan berjalan? Refresh laman ini untuk mengetahui informasi terbaru soal program kerja masing-masing kandidat. 

21:15 WIB:

Ahok kritik program rumah terapung paslon Agus-Sylvi

Gubernur non aktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama akhirnya ikut menyerang program paslon nomor urut yang menyebut ingin membuat rumah terapung agar tidak ikut digusur. Ahok mengomentari hal itu karena paslon Agus-Sylvi kembali mengkritik kebijakan Pemprov DKI yang kerap menggusur rumah warga khususnya di bantaran kali.

“Film Jakarta Unfair, sudah nonton? Itu dokumenter yang menggambarkan derita nestapa rakyat kecil yang tergusur. Bagaimana perasaan bapak melihat warga yang hidupnya semakin sulit sehingga kehilangan segalanya? Kalau terhempas dari kota Jakarta, maka Jakarta ini untuk siapa?,” tanya Agus kepada paslon nomor urut dua di segmen keempat.

Sementara, cawagub Agus, Silviana Murni bertanya soal kemenangan gugatan warga Bukit Duri di Pengadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN).

“Kok bisa menang ya (warga Bukit Duri?) Apa kemenangan itu semu atau artinya tak bermakna?” tanya Silvi.

Ahok menanggapi semua komentar dan pertanyaan itu dengan santai. Dia menegaskan rumah warga yang digusur oleh Pemprov DKI berlokasi di sepanjang aliran sungai. Justru usai digusur, warga DKI Jakarta kini mulai merasakan dampaknya.

“Saat ini tengah dilanda La Nina, ketika kota di negara lain di Asia tenggelam, tapi Jakarta tidak banjir. Dulu di Semper tenggelam selama hampir 3 minggu. Tetapi, peristiwa itu kini hanya berlangsung berjam-jam saja. Justru, sekarang warga aman dan bersyukur,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Dia menjelaskan Pemprov DKI tidak pernah mengusir orang Jakarta. Padahal, yang digusur adalah penyewa dari luar kota. Kalau punya KTP DKI, kata Ahok mereka bisa berhak rusun.

“Ibu Sylvi datang ke Krukut di bulan Januari. Tetapi, warga juga harus cerdas saat paslon bilang ingin (membangun) rumah terapung. Walau ingin jadi gubernur, rakyat diedukasi lah, malah jangan dibodohi,” tutur Ahok lagi.

21:00 WIB:

Dua paslon serang Ahok yang dianggap kerap menggusur rumah warga

DEBAT PUBLIK. Cawagub petahana, Djarot Saiful Hidayat mengatakan sebagai seorang pemimpin tidak mungkin membiarkan warganya tetap tinggal di bantaran sungai. Foto oleh Diego Batara/Rappler

Di sesi ketiga, kedua paslon gubernur DKI Jakarta menyerang program gubernur non aktif yang kerap menggusur rumah warga, khususnya yang berada di bantaran sungai. Agus Harimurti menegaskan mereka akan menata Jakarta tanpa menggusur, sebab dengan cara seperti itu rakyat Jakarta malah akan bertambah miskin.

They lost everything, kehilangan nafkah, habitat, dan berinteraksi dengan tetangga tercabut. Hal itu karena mereka harus pindah ke lokasi yang lebih jauh. Saya bertemu dengan mereka dan hingga kini mereka masih menangis,” ujar Agus yang bertanya kepada paslon Ahok-Djarot.

Selain kehilangan harta benda, warga DKI yang tergusur khususnya lansia, ibu-ibu dan anak-anak, mereka merasa stres. Alih-alih menggusur, masih banyak cara lain, kata Agus yang bisa ditempuh untuk menata pemukiman di DKI Jakarta tanpa melukai hati warganya.

Sementara, paslon nomor urut tiga, Anies-Sandi mengungkit kembali kontrak politik yang pernah diteken oleh Ahok untuk membangun kampung deret di pinggir sungai. Sebab, pada kenyatannya, kampung tersebut malah digusur.

“Jakarta bukan kota pertama (yang berupaya membangun kampung deret), Kali Code di Yogyakarta di mana warga diajak berdialog dan dilakukan peremajaan bertahap,” ujar Anies.

Lalu, apa respons paslon nomor urut 2? Wakil Gubernur petahana, Djarot Saiful Hidayat mengaku sudah menunggu-nunggu pertanyaan semacam itu. Djarot menilai
warga DKI tidak boleh dibiarkan tinggal di kolong jembatan dan bantaran sungai.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan rusun yang layak huni, dengan ukuran 2 meter persegi dan dilengkapi 2 kamar. Untuk akses ke pendidikan, kesehatan dan transportasi kami tanggung. Kami juga memberikan subsidi bahan kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, kami tidak heran, jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jakarta paling tinggi se-Indonesia,” ujar Djarot menjelaskan.

Sementara, Ahok menegaskan pemimpin Jakarta tidak manusiawi jika sengaja kerap mengajari warga DKI sesuatu yang keliru hanya untuk memenangkan Pilkada Jakarta.

 20:30 WIB:

Agus bantah program dana Rp 1 miliar untuk setiap RW rawan korupsi

DEBAT PUBLIK. Calon gubernur DKI nomor urut 1, Agus Harimurti tengah menjelaskan visi dan misi dalam debat perdana Pilgub pada Jumat malam, 13 Januari di Hotel Bidakara. Foto oleh Diego Batara/Rappler

Calon gubernur nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono membantah jika program dana bantuan langsung sementara senilai Rp 1 miliar untuk masing-masing RT/RW per tahun rawan korupsi. Dia menegaskan jika bantuan itu hanya bersifat sementara.

“Tidak ada program bagi-bagi uang dalam APBD (Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah) kami. Bagaimana bisa pegang kail kalau alat pancingnya saja tidak ada?” tanya Agus kepada Djarot yang mengajukan pertanyaan itu dalam debat publik pada Jumat malam, 13 Januari.

Putera sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga mengatakan program semacam itu tidak hanya berlaku di Indonesia saja. Negara anggota G20 lainnya seperti Amerika Serikat juga memiliki skema serupa.

“Namanya bisa saja berupa food subsidy tapi konsepnya sama saja. Ada intervensi dari pemerintah dalam kehidupan mereka yang hidupnya sangat sulit,” katanya lagi dalam segmen kedua di debat publik Pilgub DKI.

20:10 WIB:

Ketiga paslon menjelaskan masing-masing visi dan misi

Di segmen pertama, masing-masing pasangan calon diberikan kesempatan selama dua menit untuk menjelaskan visi mereka. Untuk pasangan Agus-Sylvi, mereka mengatakan akan menjadikan Jakarta maju, aman, adil dan sejahtera. Untuk bisa merealisasikan visi itu, mereka membuat beberapa program antara lain meningkatkan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, transportasi umum, kualitas lingkungan hidup untuk mengatasi banjir dan sampah, serta menciptakan rasa aman dan adil untuk seluruh warga.

Pasangan nomor urut dua, Ahok-Djarot memiliki visi membangun Jakarta yakni dengan membangun manusianya dengan indikator terukur. Contohnya, indeks pembangunan manusia (IPM) 78,99 hanya kurang dari 1,01 dengan menyamai tingkat dunia yang tinggi.

Misi yang digaris bawahi oleh paslon ini yaitu dengan melakukan reformasi secara besar-besaran terhadap birokrasi. Para pejabat harus melayani dengan bersih, transparan dan profesional.

“Tanpa pejabat publik yang bersih, maka program ekonomi apa pun tidak akan tercapai,” ujar Ahok memberikan penjelasan.

Untuk bisa melihat apakah seseorang merupakan birokrasi yang baik, hal tersebut bisa ditengok dari rekam jejak mereka. Dalam kesempatan itu, Ahok juga mengklarifikasi kepada publik bahwa banyak yang hanya melihat penampilan luarnya saja.

“Karena saya terlalu menggebu-gebu, akibatnya visi dan misi yang telah kami buat hilang begitu saja. Tetapi, ada juga sebagian warga yang melihat hasil kerja nyata kami,” kata dia.

Paslon Anies-Sandi membawa visi untuk mengajak Jakarta maju bersama dan berpahala semua. Mereka berupaya akan membawa kesejahteraan dan keadilan bagi warga DKI.

Misi yang dibawa oleh pasangan nomor urut tiga yakni dengan menciptakan lapangan kerja dan akses yang adil untuk memperoleh lapangan pekerjaan.

“Kemudian, kami juga akan memberikan akses yang tuntas bagi pendidikan dan tegas memerangi narkoba,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional itu.

19:56 WIB:

Tangan Agus dan Sandi saat dijabat moderator terasa dingin

Ketua KPU DKI, Sumarno resmi membuka debat perdana pilgub dengan memberikan kata sambutan. Melalui debat ini, publik bisa melihat integritas dan program dari masing-masing paslon. 

Usai pembacaan doa, moderator Ira Koesno menjabat tangan masing-masing paslon. Menurut Ira, tangan cagub Agus Harimurt dan cawagub Sandiaga Uno terasa dingin. Sedangkan, tangan kandidat lainnya terasa hangat. 

19:46 WIB:

Ketiga paslon berada di atas panggung dan menyanyikan lagu Indonesia Raya

Begitu tiba di Hotel Bidakara, masing-masing paslon langsung menuju ke auditorium. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya

19:30 WIB: 

Profil singkat 4 panelis debat perdana 

Debat pertama akan dimoderatori oleh mantan presenter Ira Koesno. Ia merupakan jurnalis televisi senior. Sekarang menjabat sebagai direktur di Ira Koesno Communication.

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta memilih 4 panelis dalam debat perdana ini. Mereka berasal dari kalangan profesional dan akademisi. Berikut profil singkatnya:

Sosiolog Imam Prasodjo adalah dosen di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Aceng Rahmat adalah Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Pengamat perkotaan Yayat Supriatna. Ia juga merupakan dosen Teknik Planologi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati. Ia pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada 1996-2011.

18:20 WIB: Agus ceritakan wejangan SBY kepadanya jelang debat

Sekitar pukul 18:19 WIB, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sudah tiba di lokasi. Kepada media, Agus menceritakan soal persiapannya saat dimentori sang ayah, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia juga berbagi nasehat yang diberikan kepadanya. “Pesannya adalah be confident, kemudian tenang dan bisa menghadapi semua pertanyaan dengan baik. Itu harapan beliau, dan saya jadikan prinsip dalam debat ini,” kata Agus. Selengkapnya di sini

18:00 WIB: Paslon cagub-cawagub DKI tiba di lokasi debat pertama

Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetyo Edi, mengatakan kedua paslonnya sudah siap. 

“Basuki Tjahaja Purnama dengan Pak Djarot sudah siap. Apa yang akan dipertanyakan akan dijawab kita sama-sama. Kami semua, saya sebagai ketua tim, diberikan ketenangan dalam perdebatan nanti,” kata Prasetyo di Hotel Bidakara, lokasi debat perdana dilangsungkan, pada Jumat.

Ia mengaku optimistis dengan debat hari ini, karena menurutnya pasangan petahana sudah memegang pembangunan Jakarta selama memimpin. Pengalaman ini pun membuat mereka tak perlu lagi melakukan persiapan khusus. Selengkapnya di sini.

Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!