Bayi berusia 18 bulan ditemukan ikut tewas dalam KMP Rafelia II

Bobby Andalan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bayi berusia 18 bulan ditemukan ikut tewas dalam KMP Rafelia II

ANTARA FOTO

Basarnas pada hari ini menemukan empat jenazah. Mereka masih harus mencari satu jenazah kru kapal lainnya.

JAKARTA, Indonesia – Badan SAR Nasional pada Sabtu, 5 Maret berhasil menemukan empat dari lima penumpang kapal motor penumpang (KMP) Rafelia II yang tenggelam pada Jumat kemarin di perairan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Empat jenazah yang ditemukan oleh tim Basarnas termasuk di dalamnya bayi berusia 18 bulan.  

Kepala Basarnas, F Henry Bambang Soelistyo, mengatakan empat penumpang itu ditemukan dalam keadaan tewas di dasar kapal.

“Kami berhasil mengangkat empat jenazah dari dasar kapal. Yang melakukan evakuasi adalah tim kepolisian Air Laut dan Basarnas,” ujar Soelistyo yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Sabtu, 5 Maret.

Empat korban tewas yang ditemukan yaitu:

1. Bambang (nahkoda)
2. Masruro (28 tahun Desa Olehsari, Kec Glagah)
3. M Ramlah (18 bulan Desa Olehsari, Kec Glagah)
4. Supir truk (belum diketahui namanya)

Sehingga, tersisa satu mualim atau nahkoda yang masih harus ditemukan oleh tim Basarnas. Soelistyo juga mengklarifikasi jumlah penumpang yang menghilang yang sebelumnya disebut empat orang. Faktanya jumlah penumpang yang hilang ada lima orang.

Tim SAR akhirnya menghentikan proses pencarian jenazah pada pukul 18:00 WITA. Menurut Soelistyo, proses pencarian akan kembali dilanjutkan pada Minggu pagi, 6 Maret pada pukul 06:00 WITA.

“Kami tadi telah menyisir dengan menyelam di sekitar kapal dan di pesisir pantai. Selain itu, kami juga melakukan pemantauan melalui udara, hasilnya satu jenazah belum ditemukan,” ujar Soelistyo. 

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas yang ikut memantau proses evakuasi dari dekat mengatakan Masruro dan M Ramlah ditemukan dalam keadaan berpelukan. 

Kadispen Armatim Surabaya Letkol Maman Sulaeman mengatakan kapal nahas itu membawa 67 penumpang dan anak buah kapal dan 25 unit kendaraan yang terdiri dari dua truk besar, satu pikap, empat tronton, 18 truk ukuran sedang, dan empat kendaraan kecil dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

(Baca: Korban KMP Rafelia II: 5 hilang, 11 dirawat di rumah sakit)

Kapal berangkat dari dermaga LCM, Pelabuhan ASDP Ketapang, Jawa Timur pukul 12:30 siang dan tenggelam sekitar jam 13:09, persis di belakang Hotel Banyuwangi Beach, Jawa Timur.

 

Kemenhub cabut izin operasi

Usai tenggelamnya KMP Rafelia II, Kementerian Perhubungan telah mencabut izin operasi kapal milik PT Darma Bahari Utama. Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, JA Barata membenarkan adanya pencabutan izin tersebut. 

“Mungkin baru berlaku pada Senin esok ya,” ujar Barat ketika dihubungi melalui telepon pada Sabtu, 5 Maret. 

Selain izin operasi dicabut, PT Darma Bahari Utama juga diwajibkan untuk menyingkirkan bangkai kapal.

Barata mengatakan saat ini lima orang dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah berada di lokasi untuk menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal tujuan Ketapang itu. 

“Masih terlalu dini untuk disimpulkan penyebab tenggelamnya kapal,” kata dia. 

Hasil pemeriksaan rencananya akan ke Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan sidang profesi pelaut. Kemenhub juga mengerahkan tim untuk mengevakuasi korban tewas dan mengantisipasi putusnya jaringan kabel bawah laut Jawa-Bali yang sangat vital. 

“Kemenhub mengerahkan Kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yakni KN Cundumanik dan KN Krantin untuk membantu proses evakuasi. Sementara, kapal navigasi kelas I Distrik Surabaya, KN Prajapati sudah dikerahkan ke lokasi dan melakukan penandaan lokasi,” papar Kemenhub dalam akun Twitter mereka.

Korban yang dirawat di rumah sakit akan diberikan santunan oleh Asuransi Jasaraharja Putra. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!