Latin America

9 jemaah korban musibah Masjidil Haram akan diwukufkan di rumah sakit Arafah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

9 jemaah korban musibah Masjidil Haram akan diwukufkan di rumah sakit Arafah
Dua belas ribu calon jemaah haji Indonesia akan ke Mina untuk ibadah tarwiyah, sebelum wukuf keesokan harinya

JAKARTA, Indonesia — Kementerian Agama mengumumkan bahwa 9 jemaah korban asal Indonesia yang terimbas musibah Masjidil Haram masih menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi hingga Selasa, 22 September.

Daftar 9 jemaah yang masih dirawat

  1. Murodi Yahya, 55 tahun, dari Kloter SUB 01 di Rumah Sakit Al Noor. 
  2. Zulfitri Zaini bt Zaini, 57 tahun, dari Kloter PDG 03 di Rumah Sakit Al Noor. 
  3. Subandi bin Ahmad Sarbini, 50 tahun, dari Kloter UPG 16 di Rumah Sakit Al Noor. 
  4. Isnainy Fadjriyah binti Abdul, 44 tahun, dari Kloter SUB 21 di Rumah Sakit Zaher. 
  5. Trimurti Ali binti SD Said Abbas, 65 tahun, dari Kloter PDG 03 di Rumah Sakit Zaher. 
  6. Zalniwarti binti Munaf, 64 tahun, dari Kloter PDG 04 di Rumah Sakit King Abdullah. 
  7. Yanto Sugiyanto Subandi, 52 tahun, dari Kloter JKG 22 di Rumah Sakit Sisya. 
  8. Rubiah Muhammad, 57 tahun, dari Kloter BTH 13 di Rumah Sakit Sisya. 
  9. Iriani Widia Rahmad, 46 tahun, dari Kloter MES 08 di Rumah Sakit Sisya.  

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah Thafsin Alfariz, k

esembilan jemaah tersebut

 akan diwukufkan di rumah sakit Arafah.

“Mereka akan dipindahkan ke RS Arafah untuk sekalian wukuf di sana,” kata Thafsin di Mekkah, Selasa.

12 ribu jemaah melaksanakan ibadah tarwiyah

Jemaah haji di Padang Arafah, 14 Oktober 2013. Foto oleh Fayez Nureldine/AFP

Sementara itu, sekitar 12 ribu jemaah calon haji Indonesia akan melakukan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah tarwiyah hari ini.

Pada Selasa pagi pukul 7 pagi waktu Arab Saudi, jemaah Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan ke Arafah untuk persiapan puncak haji, atau wukuf, pada Rabu, 23 September. 

“Mereka yang tarwiyah harus berangkat pagi, karena harus melaksanakan salat lima waktu, mulai dari Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya, dan Subuh, di Mina,” kata Kepala Bidang Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) PPIH Ali Rokhmad

Ia mengatakan pemerintah tidak memfasilitasi perjalanan jemaah untuk melakukan tarwiyah. Menurut Ali, Tarwiyah bukan merupakan rukun haji. Selain itu, pertimbangan lain adalah jemaah Indonesia sebagian besar berisiko tinggi. 

PPIH lebih fokus mempersiapkan jemaah Indonesia untuk melaksanakan puncak haji yaitu wukuf di Arafah pada 9 Zulhidjah atau 23 September. —Laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!