Indonesia

Juventus vs Sevilla: Berharap pada keangkeran Juventus Stadium

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Juventus vs Sevilla: Berharap pada keangkeran Juventus Stadium

EPA

Sama-sama jeblok di kompetisi domestik, Juventus dan Sevilla bentrok. Siapa yang lebih baik di pentas Eropa?

JAKARTA, Indonesia – Meski babak belur di level domestik, Juventus menunjukkan kelasnya sebagai klub dengan tradisi Liga Champions yang kuat. Kendati hanya duduk di peringkat ke-15 Serie A, mereka kini menguntit ketat pemuncak klasemen grup D Sevilla dengan angka yang sama.  

Juventus bisa bablas menduduki peringkat pertama klasemen sementara jika Kamis, 1 Oktober dini hari nanti, mereka bisa melibas klub Spanyol tersebut.

Apalagi, beberapa pemain Sevilla sedang cedera, di antaranya bomber Fernando Llorente yang juga mantan pemain Juventus. Llorente cedera paha dan tak bisa diturunkan pelatih Unai Emery.  

Motivasi klub asal Kota Turin itu semakin berlipat karena kini mereka adalah wakil Italia yang lebih berprospek. Sebab, rekan senegara mereka, AS Roma, kalah 2-3 di laga kedua melawan BATE, Rabu, 30 September, dini hari. 

Apalagi, wakil Italia di Liga Champions hanya mereka berdua. Lazio sudah keok duluan di babak play off melawan Bayern Leverkusen. 

Tapi, Sevilla bukan klub sembarangan. Mereka bertandang ke Juventus Stadium dengan status juara Europa League musim lalu. Meski hanya kompetisi Eropa kelas dua, Sevilla tak bisa diremehkan. 

Sama dengan Juve, Sevilla mengawali kompetisi di Primera Division dengan tertatih-tatih. Dalam 6 laga, mereka hanya meraih 5 poin hasil dari sekali menang, 2 kali seri, dan 3 kali kalah. 

“Musim ini berjalan dengan tidak bagus. Tapi kami sedang bekerja sangat keras untuk kembali ke level kami sebelumnya. Melawan Juventus kami lebih percaya diri kami baru saja menang melawan Villareal,” kata gelandang Gregorz Krychowiak. 

Mereka adalah tim dengan permainan yang sangat efektif. Gaya permainan itu pula yang mengantarkan mereka menjadi kampiun Europa League.

Musim lalu, dengan hanya menguasai bola 31 persen, Sevilla mampu mengalahkan tim Italia Fiorentina di semi final. Pertahanan yang kuat dan serangan balik yang cepat menjadi ciri mereka. 

Tapi, Juventus juga tim yang sangat adaptif (untuk tidak mengatakan berubah-ubah). Mereka bukan tim dengan gaya permainan kaku. Allegri kerap mengubah skema permainannya. Di Serie A, paling tidak ada 3 formasi berbeda: 4-3-1-2, 4-3-3, dan 3-5-2. Melawan City, Allegri memilih bermain 4-3-3. 

Jika hobi gonta-ganti formasi itu berimbas buruk di Serie A, situasi yang sama belum bisa ditemui di Liga Champions. Untuk menghadapi Sevilla, Allegri kemungkinan akan kembali mengubah formasinya, yakni 4-3-1-2. 

Paulo Dybala akan berduet dengan Alvaro Morata. Di belakang duo striker itu, gelandang serang asal Brasil Hernanes akan menyuplai mereka.  

Allegri memastikan bahwa dia akan memainkan Sami Khedira untuk pertama kali. Pemain yang dibeli dari Real Madrid itu mengalami cedera panjang. “Dengan kualitasnya sebagai pemain internasional, saya tak ragu untuk menurunkannya,” kata Allegri seperti dikutip Football Italia.

Khedira adalah pilihan terbaik Allegri karena sejumlah pemain tengah cedera. Claudio Marchisio diragukan tampil. Begitu juga Stefano Sturaro dan Kwadwo Asamoah. Bek kanan Juve Stefan Lichtsteiner juga out karena cedera. 

“Apakah saya bingung mengatur taktik untuk tim? Tidak. Saya hanya bingung mencari pengganti bek kanan (Lichtsteiner),” kata Allegri.  

Namun, Allegri paling tidak bisa berharap pada tuah Juventus Stadium. Stadion anyar yang menjadi markas mereka sejak 2011 itu tak pernah ramah dengan para pendatang. Dalam 13 laga kandang, Juve tak terkalahkan.  

Prakiraan pemain

Juventus (4-3-1-2) 

Buffon;  Caceres, Chiellini, Bonucci, Evra; Cuadrado, Khedira, Pogba; Hernanes; Morata, Dybala.

Pelatih: Massimiliano Allegri 

Sevillla (4-2-3-1) 

Rico; Coke, Andreolli, Kolodziejczak, Tremoulinas; N’Zonzi, Krychowiak, Konoplyanka, Iborra, Krohn-Dehli; Gameiro. 

Pelatih: Unai Emery.

—Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!