Indonesia

Keuskupan Agung Semarang gelar diskusi perempuan muslim-katolik

Fariz Fardianto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Keuskupan Agung Semarang gelar diskusi perempuan muslim-katolik
Sejumlah perempuan dari ormas islam dan katolik akan berdialog membahas kerukunan umat beragama yang selama ini terjalin dengan baik di Semarang.

SEMARANG, Indonesia—Keuskupan Agung Semarang akan menggelar diskusi hubungan antaragama yang dihadiri sejumlah perempuan muslim dan katolik di Gereja Kristus Paroki Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu, 9 Maret.

Panitia acara mengundang perwakilan ormas Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dan seluruh biarawati dari berbagai unsur tarekat katolik maupun berpasmina di Semarang.

Sekretaris Keuskupan Agung Semarang, Ignatius Triatmoko MSF mengatakan, dalam pertemuan itu sejumlah perempuan dari ormas islam dan katolik akan berdialog membahas kerukunan umat beragama yang selama ini terjalin dengan baik di Semarang.

“Dalam hal ini, yang mengurus segala persiapannya dari Romo Aloysius Budi Purnomo yang juga menjabat Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan di Keuskupan Agung Semarang,” kata lelaki yang akrab disapa Romo Tri tersebut, kepada Rappler, Sabtu 5 Maret.

Menurutnya, acara pertemuan pada 9 Maret diinisiasi oleh pengurus Bidang Diakonia Paroki Kristus Raja Ungaran serta Forum Persaudaraan Perempuan Lintas Agama Semarang. 

Sementara itu, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, Aloysius Budi Purnomo saat dikonfirmasi terpisah, menyatakan bahwa Rosa Maria Teresa Scolari selaku pimpinan Majalah OASIS dan OASIS Foundation di Milan dan Venezia, Italia, dipastikan hadir pada 9 Maret pekan depan.

“Sekretaris Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama dan Kepercayaan dari Vatikan, Romo Markus Solo SVD telah mengonfirmasi langsung jika Rolla Scolari hadir di Gereja Paroki Ungaran,” ujar Romo Budi.

Meski begitu, sebelum acara dimulai, Rosa Scolari dijadwalkan datang ke beberapa wilayah Indonesia, Senin 7 Maret.

Merayakan hari perempuan internasional

Romo Budi menambahkan, diskusi perempuan lintas agama di Gereja Paroki Ungaran digelar bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret. Pengurus Gereja Paroki telah mematangkan acara diskusi pada Jumat kemarin.

Romo Budi menyampaikan, diskusi perempuan muslim dan katolik menjadi momentum istimewa bagi pihak-pihak yang diundang karena baru diadakan pertama kali di Jawa Tengah.

“Pada 9 Maret kebetulan juga saat perayaan hari raya Nyepi. Ini jadi spesial karena kita semua bisa berdialog tentang situasi apa saja yang berkembang saat ini. Sehingga kita bisa mempererat kerukunan umat beragama,” jelas Romo Budi.

Romo Budi lantas memaparkan soal prosesi acara yang dihelat di Ungaran. Acara akan dimulai dengan melantunkan lagu Indonesia lalu peserta yang beragama Islam dipersilahkan membaca kitab Alquran, sedangkan perempuan Katolik membaca Kidung Magnificat Maria.

Para perempuan Fatayat Nahdlatul Ulama juga berkesempatan menggelar tausiyah bersama KH Budi Hardjono dan Romo Budi Purnomo. Di lokasi acara, mereka bisa melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar di Masjid Jami Ungaran tak jauh dari Gereja Paroki. 

Kemudian ada beberapa rangkaian acara keakraban antara perempuan Muslim dan katolik. Salah satunya, menyanyikan lagu-lagu berjudul ‘Beragam Kita Satu’ dan ‘Perdamaian’.

Di lain pihak, Ketua Perwakilan Wilayah NU Jawa Tengah, Abu Hafsin mengapresiasi acara dialog wanita muslim dan katolik yang akan dihelat di Ungaran tersebut. Ia sendiri selama ini berteman baik dengan Keuskupan Agung karena hal tersebut sebagai wujud toleransi umat beragama yang terjalin di Semarang. 

“Itu acara yang bagus dan jika kami diundang, pasti akan datang,” katanya. —Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!