Kronologi drama “molornya” rapat pleno versi KPU DKI

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kronologi drama “molornya” rapat pleno versi KPU DKI

ANTARA FOTO

“Ketua dan anggota KPU DKI Jakarta memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Basuki T Purnama dan Bapak Djarot Saiful Hidayat atas insiden keterlambatan acara yang baru dimulai 30 menit kemudian,” kata mereka.

JAKARTA, Indonesia – Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengeluarkan klarifikasi resmi terkait keterlambatan rapat pleno terbuka yang digelar pada Sabtu, 4 Maret. Acara yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat itu tidak berjalan sesuai rencana, karena hanya dihadiri oleh pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Pasangan calon Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memilih pulang lebih awal, lantaran acara menurut mereka dimulai tak sesuai jadwal di dalam undangan.

“Dengan mengingat, mohon maaf, kami melihat ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara. Padahal, kami benar-benar menghargai undangan dari KPU DKI dan kami datang tepat waktu sehingga harus mengalahkan beberapa acara yang harusnya kami hadiri pada malam ini,” ujar Djarot ketika memberikan keterangan pers mengenai alasan mereka memilih pulang lebih awal pada Sabtu malam kemarin. (BACA: Rapat pleno KPU DKI molor, Ahok-Djarot pilih pulang lebih awal)

Namun, KPU DKI memberikan penjelasan bahwa sejak awal ini merupakan miskomunikasi antara pihaknya dengan kubu paslon nomor urut dua. Humas KPU DKI mengatakan dalam undangan yang dikirim untuk kedua paslon, acara tertulis dimulai di Ruang Flores pukul 19:30 WIB. Namun, acara diawali dengan makan malam yang dimulai pukul 18:00 WIB.

“Surat undangan itu disampaikan ke pasangan calon melalui LO (Liasion Officer). Undangan paslon nomor urut dua disampaikan ke Bapak Irvan Habibie Pulungan dan undangan paslon nomor urut 3 sudah disampaikan kepada Bapak Ramdani,” ujar Humas KPU DKI melalui keterangan tertulis pada Minggu malam, 5 Maret.

Ketua dan anggota KPU DKI sudah berada di lokasi beberapa jam sebelum acara dimulai. Untuk makan malam bagi audiens disiapkan di luar Ruang Flores Hotel Borobudur, sedangkan makan malam pasangan calon disiapkan di ruang VIP yang berada di lantai 1.

“Ruang rapat pleno terbuka dilaksanakan di Ruang Flores Ballroom Hotel Borobudur yang terletak di lantai 1,” kata humas KPU DKI.

Menurut informasi yang diperoleh dari panitia, Djarot sudah tiba seorang diri di Hotel Borobudur sejak pukul 19:00 WIB. Namun, tak lama kemudian Djarot memilih keluar ruangan Flores bersama tim kampanye nomor urut dua.

“KPU DKI Jakarta tidak mengetahui ke mana Pak Djarot pergi,” kata Humas KPU.

Sementara, pasangan Anies-Sandi, kata Humas KPU DKI tiba di Hotel Borobudur dan melakukan door press di depan ruang Flores.

“Ketua KPU DKI dan beberapa anggota KPU DKI sudah berada di ballroom. Ketua KPU DKI sempat diwawancarai wartawan di area ballroom. Kemudian, Ketua KPU kembali ke ruang VIP khusus undangan KPU,” tutur humas KPU.

Ketika jam sudah menunjukkan pukul 19:30 WIB, panitia KPU berusaha menghubungi Irvan Habibi, yang menjadi LO paslon nomor urut 2. Sayang tidak berhasil. Alhasil rapat belum bisa dimulai, karena anggota KPU DKI harus menunggu semua paslon berada di dalam ruang rapat.

“Pukul 19:50 WIB, paslon nomor urut dua masuk ke ruang Ballroom dan bertemu dengan salah satu anggota KPU DKI. Dia langsung protes. Lalu, masuk ke ruang VIP khusus dan kembali melakukan protes kepada Ketua KPU DKI karena acara belum dimulai,” tutur Humas KPU DKI.

Kedatangan Ahok tidak diketahui, kata KPU DKI, karena mantan Bupati Belitung Timur tidak melalui jalur registrasi panitia seperti yang dilakukan Djarot.

“Kemungkinan besar protokoler timses nomor urut 2 langsung mengarahkan Bapak Basuki langsung ke ruangan yang disiapkan oleh tim kampanye paslon yang dimaksud,” kata humas KPU DKI lagi.

Ahok-Djarot kemudian meninggalkan lokasi pukul 19:55 WIB. Akibat kejadian itu, acara rapat pleno terbuka dilakukan tanpa kehadiran paslon Ahok-Djarot. Padahal, ada tiga agenda penting yang disampaikan oleh KPU DKI pada Sabtu malam, termasuk pengumuman secara resmi pemenang Pilkada putaran pertama.

KPU DKI mengakui sudah terjadi kesalahpahaman sehingga paslon Ahok-Djarot absen dari rapat pleno terbuka.

“KPU DKI tidak mengetahui sama sekali keberadaan paslon nomor urut dua di ruangan karena ketika LO paslon tidak dapat dihubungi saat itu. Sementara, paslon nomor urut 2 sudah menunggu di atas ruang Ballroom Flores,” kata mereka.

Akhirnya, rapat pleno dimulai pukul 20:05 WIB. Kehadiran Ahok-Djarot kemudian diwakili oleh timsesnya. Walau tidak sepenuhnya bersalah, namun KPU DKI tetap menyampaikan permohonan maaf kepada paslon Ahok-Djarot.

“Ketua dan anggota KPU DKI Jakarta memohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Basuki T Purnama dan Bapak Djarot Saiful Hidayat atas insiden keterlambatan acara yang baru dimulai 30 menit kemudian,” kata mereka.

KPU DKI bertekad untuk terus memperbaiki dalam penyelenggaraan acara selanjutnya.

 

Agenda ke resepsi pernikahan

Sementara, anggota tim sukses Ahok-Djarot, Fayakun Andriadi mengatakan paslon nomor urut dua itu sudah berjanji akan menghadiri resepsi pernikahan seseorang. Dia tidak menyebut siapa yang menggelar resepsi. Tetapi, Ketua Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz menyebut pesta itu digelar oleh anak politisi PDIP Putera Nababan. (BACA: Kronologi kepulangan Ahok-Djarot dari rapat pleno terbuka KPU DKI)

Ketua KPU DKI, Sumarno mengaku sudah meminta maaf secara langsung kepada Ahok. Namun, Ahok masih belum menerima peristiwa tersebut. 

“Pak Ahok masih kurang berkenan kan. Biasa lah,” ujar Sumarno kepada media. 

Kejadian ini justru menutup informasi penting yang disampaikan melalui rapat pleno tersebut.  Ada tiga agenda yang secara resmi disampaikan yakni penetapan peserta Pilkada pada putaran kedua, peluncuran Pilkada DKI tahap kedua, penyerahan nomor urut pada cagub dan cawagub. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!