Namanya dicatut dalam proyek KTP elektronik, Marzuki Alie lapor polisi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Namanya dicatut dalam proyek KTP elektronik, Marzuki Alie lapor polisi
Marzuki mengaku tidak kenal dengan Andi Narogong, orang yang mengadakan logistik proyek KTP Elektronik di Kemendagri.

JAKARTA, Indonesia – Di antara beberapa nama yang disebut dalam skandal mega korupsi pengadaan KTP Elektronik, ada nama Marzuki Alie. Namun, mantan Ketua DPR itu membantah ikut menerima uang suap senilai Rp 20 miliar dari orang yang menyediakan logistik di Kementerian Dalam Negeri, Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Maka pada hari ini, Marzuki melaporkan beberapa nama ke Bareskrim Polri atas tuduhan pencatutan nama.

“Andi Narogong itu menjelaskan kepada terdakwa dua (Sugiharto) akan menyampaikan uang yang katanya Rp 520 miliar. Nama saya masuk di sana dan katanya akan diberikan Rp 20 miliar,” ujar Marzuki di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat pada Jumat, 10 Maret.

Marzuki mengklaim tidak mengenal Irman, Sugiharto dan Andi Narogong. Dia mengaku baru mengetahui nama Andi sejak namanya disebut dalam sesi persidangan.

“Kenal saja enggak. Bagaimana bentuk mukanya, bagaimana sosoknya. Saya baru tahu namanya kemarin. Menghafal namanya saja susah,” kata dia.

Di samling itu, Marzuki menegaskan tidak pernah terlibat dalam kasus mega korupsi yang telah merugikan sebesar Rp 2,3 triliun itu. Megaproyek itu, ujar Marzuki, hanya dibahas secara tertutup oleh Komisi II di bawah Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan, Priyo Budi Santoso. Dia menyebut Ketua DPR tidak pernah terlibat dalam pembahasan.

“Komisi-komisi itu dibawahi oleh Wakil Ketua DPR. Jadi, saya enggak membawahi komisi sama sekali,” kata dia.

Sementara, melalui keterangan tertulis, Marzuki juga menyindir pernyataan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang yang menganggap pencatutan nama dalam dakwaan hanya hal yang biasa. Menurut Marzuki, hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kredibilitas sebagai mantan pejabat negara.

“Menurut saya sangat luar biasa, karena saya tidak pernah dipanggil KPK, dan saya pastikan itu tidak benar. Ini menjadi viral, dan menghancurkan kredibiltas saya, yang saya jaga sepanjang saya jadi pejabat publik,” ujarnya seperti dikutip media. – Rappler.com

Baca artikel Rappler lainnya mengenai korupsi megaproyek KTP elektronik: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!