Anies proyeksikan RAPBD 2018 DKI naik mencapai Rp 77,11 triliun

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Anies proyeksikan RAPBD 2018 DKI naik mencapai Rp 77,11 triliun

ANTARA FOTO

Pemprov DKI menjelaskan dana itu akan digunakan untuk 8 fokus program mereka hingga tahun 2022

JAKARTA, Indonesia – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan  total Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2018 naik mencapai Rp 77,11 triliun. Jumlah itu naik 9,86 persen dibandingkan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2017 yang mencapai Rp 70,19 triliun.

Menurut Anies, kenaikan dana APBD salah satunya digunakan untuk merealisasikan delapan fokus program mereka hingga tahun 2022 mendatang. Itu termasuk untuk membiayai program DP 0 rupiah, program kewirausahaan OK-OCE, layanan transportasi terintegrasi OK-TRIP dan akses pendidikan melalui KJP Plus.

Sementara, untuk pendapatan daerah tahun 2018, Anies memproyeksikan DKI dapat meraih pemasukan hingga Rp 66,62 triliun. Ini juga mengalami peningkatan sebesar 6,66 persen dibandingkan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2017 sebesar Rp 62,46 triliun.

Lalu, mengapa ada kenaikan yang cukup drastis dalam anggaran yang diajukan Anies-Sandi untuk tahun 2018 lalu? Sandiaga Uno menjawab salah satunya digunakan untuk meningkatkan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

“Kita fokus di pendidikan dengan menaikan anggaran di KJP Plus. Berikutnya, kami juga fokus di (bidang) kesehatan ada sebuah usaha yang konkret dan menghadirkan universal health care. Jadi, nanti 100 persen warga Jakarta terlindungi kesehatannya,” kata Sandi di Balai Kota pada siang tadi saat dikonfirmasi kembali.

Angka tersebut sebenarnya sudah disetujui Badan Anggaran DPRD DKI. Tetapi mekanismenya dilakukan usai penyampaian pidato gubernur. Ketua DPRD DKI Prasetyo Eddi Marsudi mengatakan segera menanggapi pidato Anies.

“Nanti, akan ditanggapi melalui pandangan fraksi-fraksi,” kata dia.

Gubernur dan DPRD sehati

Penyampaian pidato di hadapan anggota DPRD ini sempat berlangsung molor dari agenda yang semula dijadwalkan pukul 10:00 WIB. Namun, itu tidak mengurangi keharmonisan yang berhasil ditunjukkan Anies-Sandi dengan DPRD. Padahal, sebelumnya Prasetyo menolak untuk menggelar rapat paripurna dan mendengarkan pidato pemimpin baru DKI terpilih.

Titik terang akhirnya diperoleh usai Anies-Sandi menyambangi kediaman Prasetyo di daerah Menteng pada 6 November lalu. Usai mengikuti acara yang dinamakan “Coffee Morning” itu, Prasetyo akhirnya mengumumkan Anies akan berpidato pada 15 November.

“Ini bukan apa-apa, anggaran Rp 76 triliun ini bukan anggaran yang kecil. Kalau enggak sampai ke masyarakat kan risikonya kami berdua nih,” ujar Prasetyo pada hari itu.

Hal lain yang menunjukkan kedekatan kedua pihak yakni cara Anies yang memulai pidatonya dengan melempar pantun.

“Bang Sandi menyusuri Kali Angke. Bang Prasetyo bertemu kawan sambil belanja di Pasar Santa. Kami senang sekali dapat berada di DPRD, dapat menyapa kawan semua,” kata Anies yang direspons dengan tepuk tangan.

Dalam penyampaian visi dan misinya, mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua warga Jakarta menjadi penting dalam pembangunan. Ia mengatakan di bawah kepemimpinannya, mereka tidak hanya memikirkan pembangunan infrastruktur semata tetapi juga mengajak masyarakat untuk ikut mejadi motor penggerak utama pembangunan.

“Mereka nantinya akan ikut menentukan arah gerak pembangunan Jakarta ke depan,” kata Anies.

Ia menyebut visi ibukota selama tahun ke depan adalah Jakarta menjadi kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Di bagian penutup pidato, giliran Wakil Ketua DPRD yang melempar pantun.

“Ondel-Ondel Budaya Betawi, Jakarte punya pemimpin baru. Gubernur ame DPRDnya sudah sehati, semoga bisa buat Jakarta lebih maju lagi,” kata dia.

Tidak ada saling jegal

Di tempat yang sama Wakil Ketua DPRD DKI Abraham “Lulung” Lunggana mengaku puas terhadap pidato RAPBD yang disampaikan Anies-Sandi. Tanpa perlu ribut-ribut nyatanya, mereka bisa menyepakati RAPBD yang disodorkan Pemprov DKI.

Mengapa bisa demikian? Menurut Lulung karena pemerintahan saat ini tidak merasa dirinya yang paling benar. 

“Kita enggak mau ada yang mengklaim di antara kami merasa paling benar, tetapi ketika laporan keuangan dicek oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) banyak kerugian negara. Ini kan belum selesai, oleh sebab itu mari sama-sama kita jagain (anggaran ini) supaya benar-benar berpihak kepada rakyat,” kata pria yang pernah menjadi politisi dari PPP itu. 

Hal lain yakni pemerintahan Anies-Sandi dinilai Lulung mau ikut merangkul DPRD untuk mencari solusi permasalahan di ibukota. Ia membantah DPRD menebar rasa permusuhan dengan pasangan gubernur dan wakil gubernur itu karena jadwal mereka berpidato seharusnya dilakukan pada 16 Oktober lalu. 

Menurut Lulung, pengunduran waktu penyampaian pidato di sidang paripurna hanya karena kesalahan teknis semata. – Rappler.com

BACA JUGA: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!