
Instagram telah mengumumkan perubahan besar untuk layanan iklannya sejak beberapa waktu lalu. Hal ini berarti pengguna akan selalu melihat iklan di timeline atau beranda Instagram.
Bahkan, kini Instagram berencana untuk memperpanjang durasi iklan melalui video.
Ya, Instagram bakal menghadirkan iklan video dengan durasi 30 detik. Iklan ini akan ditayangkan dalam mode landscape. Menurut blog resminya, tujuan dari iklan tersebut adalah agar para pelaku usaha dapat menggunakan layanan iklan ini untuk mengembangkan bisnisnya
Layanan iklan video ini sudah tersedia di beberapa negara, termasuk Italia, Spanyol, Korea Selatan, India, Meksiko, dan Indonesia.
Nantinya, layanan ini dapat dinikmati oleh lebih dari 30 negara lainnya pada 30 September mendatang.
Berdasarkan lansiran dari BeritaSatu, Brand Development Lead Instagram APAC Paul Webster mengatakan bahwa mulai bulan ini, berbagai skala bisnis di Indonesia akan memiliki pilihan baru dalam mencapai tujuan iklan mereka di Instagram.
Ia menilai pengguna di Indonesia banyak mengakses Instagram dengan alasan inspirasi visual. Layanan iklan ini diharapkan dapat menawarkan solusi yang menciptakan sebuah nilai lebih bagi bisnis lokal dan komunitas Instagram.
Beberapa vendor di Indonesia yang telah mendaftarkan bisnis untuk beriklan di Instagram antara lain adalah Air Asia, Indosat, Intel, dan Lazada.
Sebenarnya bukan hanya Instagram yang telah menawarkan ‘lapak iklan’ bagi para vendor.
Sebelumnya Twitter sudah melakukan hal serupa lebih dulu sejak pertengahan 2015, hingga mengembangkan self-service ads managing bagi para vendor.
Aplikasi chatting BlackBerry Messenger juga menampilkan iklan di laman Recent Updates penggunanya sejak awal 2014 dan terus melakukan perkembangan agar semakin banyak menjaring pengiklan.
Menurut saya – yang juga masih aktif menggunakan media sosial – iklan ini tentunya akan mengganggu kenyamanan pengguna dalam mengakses laman pribadinya. Terlebih pemilihan tampilan iklan disesuaikan dengan minat pengguna.
Artinya, media sosial juga memperhatikan gerak-gerik pengguna secara mendetail dan diam-diam mencuri data kamu sebagai pengguna.
Bila langkah ini dinilai berhasil bagi para vendor pengiklan, tentunya bukan tidak mungkin media sosial lainnya akan mengikuti jejak ini.
Bagaimana menurut kamu? Utarakan dalam kolom komentar. —Rappler.com
Tulisan ini sebelumnya diterbitkan di situs berita teknologi dan startup TechinAsia.
BACA JUGA:
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.