
JAKARTA, Indonesia — Sejumlah artis belakangan turut meramaikan bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Ada yang memang telah lama terjun ke dunia politik, tetapi ada juga yang belum berpengalaman.
Sebut saja pentolan band Dewa, Ahmad Dhani dan anggota DPR RI yang juga artis, Desy Ratnasari. Nama Dhani diusung oleh pihak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sedangkan Desy merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN).
Bagaimana peluang mereka? Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya berpendapat bahwa popularitas seorang artis saja tak cukup sebagai modal memenangkan pilkada, terlebih di ibu kota.
“Secara umum, artis hanya memiliki satu faktor keunggulan yaitu popularitas. Dan ini hanya merupakan tingkat pencapaian terendah dalam memenangkan sebuah pemilihan. Itu secara teoritis.
Apalagi di DKI, pengaruh popularitas semakin kecil karena rasionalitas pemilih sudah tinggi. Rasionalnya pemilih DKI tidak hanya sekadar melihat popularitas, apakah calonnya dikenal. Mereka sudah sampai mempertanyakan manfaat apa yang saya dapat, dan juga rekam jejak,” kata Yunarto kepada Rappler, Kamis, 11 Februari.
Premis ini menurut Yunarto bahkan telah terbukti sejak Pilkada DKI Jakarta edisi terakhir, pada 2012.
“Di 2012 sudah terbukti bahwa popularitas itu variabel yang sangat kecil pengaruhnya terhadap kemenangan. Ada nama-nama yang sudah memiliki modal popularitas sebagai tokoh nasional, tapi tidak menang,” ujarnya. — Rappler.com
BACA JUGA:
- CSIS: Hindari kampanye negatif, parpol sebaiknya segera umumkan calon dalam Pilkada DKI
- Survei SMRC: Ahok calon terkuat Gubernur Jakarta
- Pengamat: Perlu rekam jejak bagus untuk kalahkan Ahok
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.