Indonesia

Perjuangan Djarot tanpa Ahok di Balai Kota

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perjuangan Djarot tanpa Ahok di Balai Kota

ANTARA FOTO

Djarot masih tetap berkonsultasi mengenai program Pemprov DKI dengan Ahok di bui.

JAKARTA, Indonesia – Djarot Saiful Hidayat akhirnya resmi dilantik menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI menggantikan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang ditahan karena kasus penodaan agama. Proses pelantikan dilakukan secara singkat pada Selasa sore, 9 Mei.

Lalu, apa yang dilakukan oleh Djarot di hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur? Rupanya kerja Djarot di hari pertama dibuka dengan suguhan paduan suara yang dipimpin oleh dirigen kondang Addie MS di Balai Kota, Jakarta pada Rabu pagi, 10 Mei. Ribuan warga DKI berkumpul di Balai Kota sejak pukul 06:00 WIB.

Warga menyanyikan beberapa lagu di antaranya Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa dan Pancasila. Bahkan, Djarot sempat menitikan air mata ketika ikut bernyanyi di samping Addie.

“Hari pertama saya masuk (sebagai) plt disambut semangat nasionalisme,” kata dia di Balai Kota saat ditanya mengenai air matanya pada pagi tadi.

Bagia dia, panduan suara spontan itu merupakan pesan untuk kembali ke jiwa Pancasila. Warga Jakarta menunjukkan kebanggaan mereka sebagai warga Indonesia, dan mengobarkan kembali jiwa nasionalisme yang belakangan ini tengah banyak diuji. Semangat inilah yang membuat mantan Bupati Blitar terharu hingga akhirnya menangis.

Tak lama berlarut dalam air mata, Djarot pun memulai tugasnya menggantikan Ahok dengan rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pertama-tama, ia mengingatkan seluruh anak buahnya kalau kepergian Ahok tidak berarti semangat kerja mereka juga hilang.

“Kejadian kemarin justru membuat kita lebih semangat, lebih bagus. Kita harus bekerja dalam rangka melayani masyarakat sebaik-baiknya,” kata Djarot seusai rapat.

Setelah Ahok dibawa ke rumah tahanan Cipinang pada Selasa malam, Djarot ikut pergi menjenguknya. Di situ, mereka juga membicarakan soal program-program Pemprov DKI yang masih harus dikerjakan hingga akhir masa jabatan pada Oktober mendatang.

Beberapa hal yang dibahas adalah pendataan unit rusun yang masih kosong untuk diberikan kepada masyarakat yang sudah mengajukan permohonan sewa. Menurut dia, banyak aduan dari masyarakat yang masih belum mendapatkan unit.

Ia juga masih harus menyiapkan APBD perubahan 2017 dan rancangan APBD 2018. Pemprov DKI Jakarta juga harus mengebut penyerapan anggaran sehingga mencapai target. Belum lagi beberapa rencana penataan kota seperti penertiban Kampung Akuarium dan normalisasi sungai.

Djarot memastikan semuanya akan tetap berjalan seperti biasa. Ia pun akan tetap berkoordinasi dengan Ahok dalam menjalankan pemerintahan.

“Saya tetap akan koordinasi, tapi ya tidak setiap hari tentunya. Beliau juga tidak menuntut tiap hari,” kata Djarot.

Saat bertemu, Ahok masih menanyakan soal kebijakan yang harus dikerjakan mereka. Bagaimanapun juga, komunikasi di antara keduanya tak akan putus begitu saja. Meski sudah dipindahkan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Djarot akan tetap sesekali datang mengunjungi dan berkonsultasi. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!