Latin America

Pemda Jakarta akan hentikan kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemda Jakarta akan hentikan kerja sama dengan pengelola TPST Bantar Gebang

ANTARA FOTO

Alasannya penghentian kerja sama yang akan dimulai pada 2016 ini adalah swakelola sampah akan menghemat anggaran karena tidak harus mengeluarkan tipping fee pada pengelola

JAKARTA, Indonesia  Pemerintah Jakarta berencana untuk mengurus sendiri sampahnya secara mandiri, dan tidak akan meneruskan kerja sama dengan pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, PT Godang Tua Jaya.

Alasannya penghentian kerja sama yang akan dimulai pada 2016 ini adalah karena swakelola sampah akan menghemat anggaran karena tidak harus mengeluarkan tipping fee pada pengelola.

“Anggaran swakelola sampah yang kita usulkan dalam anggaran 2016 Rp 260 miliar. Jumlahnya lebih kecil ketimbang tipping fee yang menelan dana Rp 336 miliar dalam APBD 2015,” kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan Jakarta Ali Maulana, Kamis, 5 November.

Dana swakelola tersebut akan digunakan untuk membeli alat berat dan biaya operasional pengelolaan sampah.

Keputusan ini diumumkan setelah permasalahan pembuangan sampah ke Bantar Gebang beberapa hari terakhir. Warga Cileungsi dan organisasi masyarakat menghadang truk-truk sampah milik Dinas Kebersihan Jakarta yang hendak melewati area mereka untuk ke Bantar Gebang. Alasan penghadangan ini adalah karena bau yang tidak sedap dan rusaknya jalanan di sana.

“Untuk warga dan khususnya Pemerintah Jakarta seharusnya bisa menyiapkan lahan untuk menampung sampah-sampah yang ada di Jakarta, karena kalau dibawa ke Bekasi semua banyak juga,” kata warga Bekasi Chaidir Maulana Ali, Kamis.

“Dan saya sangat mendukung jika sampah dari Jakarta tidak dibuang dahulu ke Bekasi, karena memang kuota sampah di Bekasi juga tidak kalah banyak dengan Jakarta.”

Menurut Chaidir, Pemerintah Jakarta melakukan pelanggaran dengan memuat sampah terlalu banyak, melebihi kapasitas yang disediakan, menggunakan armada sampah yang sudah rusak sehingga air dari sampah yang diangkut berceceran, mengakibatkan bau tidak sedap.

Gubernur Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama sudah bertemu dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto dalam meminta bantuan mengenai teknologi pengelolaan sampah dan limbah yang dapat diterapkan di Jakarta.

“Tadi kami membahas mengenai pengolahan air limbah. Finlandia merupakan salah satu negara terbaik dalam pengelolaan air limbah. Kita bisa belajar dari mereka (Finlandia),” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Selain itu, Ahok mengatakan bahwa Pemerintah segera membuat Intermediate Treatment Facilities (ITF) atau tempat pembakaran sampah di beberapa titik yaitu Sunter, Cakung, Marunda dan Cengkareng yang menjadi titik ITF tersebut. — Laporan dari Antara/Rappler

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!