SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
SURABAYA, Indonesia — Warga Kota Surabaya akan memilih wali kotanya pada esok hari, Rabu, 9 Desember. Ada dua pasangan yang bertarung di ibu kota Provinsi Jawa Timur, yakni Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana dan Rasiyo-Lucy Kurniasari.
Risma sebagai petahana diunggulkan oleh banyak kalangan di Surabaya. Ia dianggap sebagai ikon reformasi dan transparansi publik.
(BACA: Pilkada Surabaya: Sulit hentikan laju Risma-Whisnu)
Risma tahun ini mendapatkan Bung Hatta Anti-Corruption Award. Penghargaan ini diberikan setiap dua tahun kepada politisi atau kepala daerah yang dianggap punya terobosan memberantas korupsi di wilayahnya.
Di bawah kepemimpinannya, Surabaya juga memperoleh indeks persepsi korupsi kedua tertinggi di Indonesia berdasar survei Transparancy International Indonesia. (TII).
Menurut TII, Risma dianggap berhasil mengaplikasikan program satu pintu yang kemudian dijadikan inspirasi oleh kepala daerah lainnya di Tanah Air.
(BACA: Visi-misi dan pekerjaan rumah yang menanti calon wali kota Surabaya)
Tapi, pasangan Rasiyo-Lucy yang didukung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga tak mau kalah. Mereka saat ini sedang bergerilya sampai ke sudut-sudut kampung.
Rasiyo, misalnya, telah menyampaikan komitmennya untuk menginap di rumah-rumah warga Surabaya dalam program yang oleh tim pemenangannya diberi nama “Sambang Dulur”.
“Sambang Dulur” adalah bahasa Jawa Timur yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya adalah mengunjungi saudara.
Mereka dianggap mampu mengotimalkan perolehan suara dari “massa mengambang” yang berpotensi tak memilih, alias golput.
Siapakah yang berhasil memenangkan hati warga Surabaya?
Berikut jawaban warga Surabaya yang berhasil dirangkum oleh Rappler di Kota Pahlawan.
—Rappler.com
BACA JUGA:
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.