2 polisi beri kesaksian bertentangan di sidang pembunuhan Salim Kancil

Amir Tedjo

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

2 polisi beri kesaksian bertentangan di sidang pembunuhan Salim Kancil
Karena akan ditangani Polres, maka kami hanya memantau saja

SURABAYA, Indonesia – Dua anggota kepolisian yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang pembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil di Pengadilan Negeri Surabaya memberikan keterangan yang bertentangan pada Kamis, 17 Maret.

AKP Sudarminto, mantan Kapolsek Pasirian, Lumajang, mengatakan tidak pernah menerima laporan dari Tosan dan kelompok penentang tambang pasir liar soal ancaman akan dibunuh oleh Kepala Desa Selok Awar-Awar, Lumajang Hariyono, maupun dari Madasir yang saat itu menjabat sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

“Saya tak pernah menerima laporan soal ancaman pembunuhan terhadap kelompok Tosan dan Salim Kancil,” kata Sudarminto kepada majelis hakim yang diketuai oleh Jihad Arkanudin, pada 17 Maret 2016, di Pengadilan Negeri Surabaya.

Menurut Sudarminto, dirinya baru didatangi Tosan pada 10 September lalu ketika Tosan, Salim Kancil, dan anggota kelompok penentang tambang pasir liar mendatangi Polsek Pasirian, Lumajang untuk meminta perlindungan setelah rumah mereka didatangi kelompok pendukung tambang pasir ilegal.

“Setelah didatangi Tosan dan kelompoknya, saya menghubungi Kepala Desa Selok Awar-Awar Hariyono untuk meminta jaminan. Kepala Desa pun menyanggupinya. Akhirnya saya minta kepada Tosan dan kelompoknya untuk kembali ke rumah karena keadaan sudah aman,” katanya.

Sudarminto menjabat sebagai Kapolsek Pasirian dari 2010 sampai 2015.

Saat didatangi kelompok Tosan, Sudarminto mengaku tak begitu paham duduk permasalahannya. Yang dia tahu, Tosan dan kelompoknya merasa terancam. “Terancam karena apa saya tidak tahu,” katanya. 

Selama menjabat sebagai Kapolsek Pasirian, Sudarminto bahkan mengaku tak tahu jika ada aktifitas tambang pasir ilegal yang dikomandani oleh Kepala Desa Hariyono. Dirinya hanya meyakini jika di lokasi tambang ilegal itu akan dibangun desa wisata.

“Saya tahunya pembangunan desa wisata. Bukan tambang pasir ilegal. Karena desa wisata itu pernah diberitahu oleh Pak Camat,” katanya. 

Walau tidak paham ancaman terhadap Tosan dan teman-temannya, Sudarminto melanjutkan laporan terseubt  ke atasannya yaitu Wakapolres dan Kasat Intel Polres Lumajang. Saat itu, kata Sudarminto, baik Wakapolres maupun Kasat Intel Polres Lumajang hanya mengatakan akan ditangani oleh Polres Lumajang. “Karena akan ditangani Polres, maka kami hanya memantau saja,” katanya. 

 

Namun keterangan Sudarminto bertentangan dengan kesaksian yang diberikan oleh Sigit Promono. anggota Babinkamtibmas Polres Lumajang.

Menurut Sigit, dirinya pernah beberapa kali memberikan laporan soal ancaman pembunuhan itu kepada Kapolsek Pasirian. Namun hingga Salim Kancil terbunuh dan Tosan nyaris tewas pada 26 September 2015 lalu, ternyata tidak ada tindakan apa pun dari Polsek Pasirian, Lumajang untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Selain menghadirkan mantan Kapolsek Pasirian, Jaksa Penuntut Umum juga menghadirkan AKP Eko yang menggantikan AKP Sudarminto sebagai kapolsek Pasirian pada 17 September. Seperti Sudarminto, Eko juga mengaku tak pernah menerima laporan soal ancaman pembunuhan Salim Kancil dan kawan-kawan.

“Sehari sebelum peristiwa, laporan dai intelejen menyebutkan jika unjukrasa yang akan dilakukan pada 26 September itu, landai-landai saja,” kata Eko.

Salim Kancil, aktivis lingkungan penolak tambang pasir ilegal Lumajang, tewas dibunuh oleh kelompok pendukung tambang pasir pada 26 September 2015 lalu. Awalnya, kelompok penentang tambang pasir ilegal ini akan melakukan aksi damai menuntut penutupan tambang. Namun, pendukung tambang pasir ilegal tak tinggal diam. Dengan bekedok kerja bakti, mereka mengumpulkan massa untuk menghentikan aksi damai itu. Hingga akhirnya Salim Kancil tewas dan Tosan dianiaya berat. – Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!