Philippine basketball

Setiap detik, Jakarta defisit air 10 meter kubik

Bernadinus Adi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Setiap detik, Jakarta defisit air 10 meter kubik
Jika terus dibiarkan, Jakarta akan tenggelam

JAKARTA, Indonesia — Pakar Tata Kota M. Irfan Saleh mengatakan Jakarta saat ini mengalami defisit air 10 meter kubik setiap detiknya.  Jika hal ini terus dibiarkan maka Jakarta akan tenggelam.

“Terlepas ada atau tidaknya reklamasi, sebenarnya di Jakarta sendiri masalah besarnya adalah air yang sekarang tidak tercukupi, dan kualitas air yang sama sekali kotor,” kata Irfan dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 29 Oktober 2017.

Irfan menyebut kurangnya persediaan air sebanyak 10 meter per kubik disebabkan karena penyedotan air tanah secara besar-besaran. Karena itu penyedotan air tanah secara masif oleh gedung-gedung besar seperti yang disebut Irfan harus segera dihentikan. 

Sebab, kendati sudah menerima pasokan air dari Waduk Jatiluhur dan Cisadane, pasokan air belum mencukupi target pemenuhan kebutuhan air warga Jakarta. 

Apalagi, menurutnya, 96 persen sungai di Jakarta tercemar berat. Pemprov DKI sampai saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan air di Jakarta yang berkisar 28 meter per kubik. 

“10 meter kubik itu yang harus kita kejar sebenarnya baru kita bicara tentang menata Jakarta yang sekarang makin lama makin tenggelam,” katanya.

Tanggul laut pilihan terakhir

Irfan mengatakan bahwa munculnya isu reklamasi berbarengan dengan munculnya isu pembangunan tanggul laut. Menurutnya, tanggul laut adalah pilihan terakhir apabila di tahun 2030 Pemprov DKI belum mampu melakukan apapun untuk menyelamatkan Jakarta.

“Itu (tanggul laut) adalah skenario terakhir, ketika sampai 2030 mungkin, kita tidak bisa melakukan apa-apa,” katanya. Tanggul laut disebut Irfan memiliki dampak lingkungan yang besar, sehingga hanya perlu dijalankan dalam keadaan yang sangat memaksa. 

Tanggul laut dianalogikan Irfan sebagai alat pacu jantung untuk seseorang yang sudah sekarat. Artinya, tanggul laut adalah tindakan terakhir dengan membangunnya di sepanjang pantai Jakarta agar Jakarta tidak tenggelam.

Dengan memperbaiki kondisi lingkungan di Jakarta, sebetulnya tidak perlu ada tanggul laut. Kunci dari perbaikan lingkungan di Jakarta adalah perbaikan kualitas air seperti yang disebut Irfan. 

Polemik reklamasi

Irfan mengatakan isu sebenarnya yang harus dibahas dalam reklamasi adalah bagaimana sumber daya dikelola oleh sebagian kalangan. Menurutnya, hal itu memicu segregasi, atau kesenjangan sosial antara masyarakat miskin dengan kelas ekonomi menengah ke atas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno masih bersikeras dalam posisi menolak reklamasi. Meski begitu, Sandi belum memberikan pernyataan akan diapakan 2 pulau reklamasi yang sudah jadi tersebut. 

Namun, Sandi mengakui sudah ada pertemuan informal untuk membahas masalah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). “Pertemuannya sudah ada secara informal dengan Golkar, dengan Pak Pras kemarin, kita sedang menunggu formalnya,” kata Sandi pada Minggu, 29 Oktober 2017 di Menteng, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Saefullah dipanggil KPK untuk diperiksa terkait kasus suap pembahasan rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta tahun 2016.

Saat diminta keterangan, Saefullah mengaku pihak KPK menanyakan soal proses penerbitan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terkait reklamasi pulau G. Pemeriksaan itu dilakukan pada Jumat, 27 Oktober 2017 di Gedung KPK.

Ditanyai mengenai hal itu, ia tidak mau memberikan komentar tentang hal tersebut. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!