SEA Games

Pelobi Google Sundar Pichai ditunjuk jadi CEO

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pelobi Google Sundar Pichai ditunjuk jadi CEO
Ia juga mampu merekrut, mempertahankan dan menjadi mentor untuk tim yang luar biasa, kata mantan rekan kerjanya

JAKARTA, Indonesia — (UPDATE) Sampai beberapa hari lalu, tak banyak orang yang mengenal siapa Sundar Pichai. Seperti diulas oleh Mashable, CEO baru Google ini memang dikenal lebih suka bekerja dalam diam.

Penampilannya di atas panggung saat presentasi pun tak karismatik layaknya nama-nama besar dalam industrinya seperti almarhum Steve Jobs, Bill Gates, atau atasannya duo pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. 

Tapi bukan tanpa alasan Pichai akhirnya terpilih menjadi CEO salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Ia punya segudang kelebihan. Salah satunya yang mungkin tak  terduga dari penampilannya, ia adalah seorang “diplomat” dan pelobi yang ulung, di dalam dan luar Google.

Pichai pernah berhasil meyakinkan kepala divisi Android Google yang dikenal keras, Andy Rubin untuk menggunakan Chrome sebagai perambah dalam ponsel-ponsel yang menggunakan sistem operasi Android. Padahal tadinya Andy sudah mempersiapkan perambah yang dikembangkan khusus dan tak berencana menggunakan Chrome.

Saat Andy akhirnya pergi dan Pichai mengambil alih posisinya, pria kelahiran India ini kembali membuktikan kemampuannya berdiplomasi dengan melobi Samsung untuk tidak meluncurkan tampilan antar muka mereka sendiri yang bukan dirancang oleh Google, Magazine UX.

Tak hanya itu, seperti diungkapkan mantan manajer proyek Google Chris Beckmann melalui akun Quoranya, Pichai juga dikenal sebagai pemimpin yang baik. “Ia mampu merekrut, mempertahankan dan menjadi mentor untuk tim yang luar biasa,” kata Chris.   

Menjadi CEO Google jelas bukan pekerjaan mudah, namun melihat riwayat hidupnya, Pichai sudah terbiasa menghadapi situasi yang tak mudah dan melewatinya dengan baik.

Ia lahir di sebuah keluarga kelas pekerja sederhana di Tamil Nadu, India. Penghasilan tahunan ayahnya seperti dituliskan oleh Mashable, tak lebih besar dari harga tiket pesawat Pichai saat meninggalkan India menuju Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan s3 dengan beasiswa di Stanford University. 

Saat pertama kali sampai di Stanford, Pichai bahkan tak mampu membeli tas punggung seharga $ 60 atau sekitar Rp 820 ribu. Semua keterbatasan ini tak pernah menyurutkan langkah Pichai.   

Google menjadi Alphabet

Sebelumnya, Larry Page dan Sergey Brin telah memutuskan untuk mengganti nama perusahaan yang mereka dirikan pada 1994 ini menjadi Alphabet

Tak hanya berganti nama, Google juga melakukan restrukturisasi dengan menjadikan Alphabet sebagai perusahaan induk untuk semua unit bisnis mereka. Bisnis utama Google seperti mesin pencari dan situs YouTube tetap akan beroperasi seperti biasa sebagai salah satu divisi dari Alphabet, di bawah pimpinan CEO baru Sundar Pichai. — Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!