US basketball

KPK cegah Sunny Tanuwidjaya dan Direktur Agung Sedayu Grup ke luar negeri

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

KPK cegah Sunny Tanuwidjaya dan Direktur Agung Sedayu Grup ke luar negeri

ANTARA FOTO

Ahok membantah Sunny Tanuwidjaya adalah staf khususnya. Tetapi, Ahok mengakui kenal baik Sunny sejak tahun 2009 lalu.

JAKARTA, Indonesia – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kembali mencegah dua orang individu agar tidak bisa bepegerian ke luar negeri. Kedua orang itu adalah staf khusus Gubernur DKI Jakarta, Sunny Tanuwidjaya dan Direkur Agung Sedayu Grup, Richard Halim.

Keduanya dicegah karena terlibat penyidikan yang dilakukan KPK.

“Kemungkinan besar keterangan keduanya mampu memperdalam proses penyidikan KPK,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di Gedung KPK, pada Kamis, 7 April.

Priharsa mengatakan permohonan pencegahan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, sudah disampaikan KPK pada Rabu, 6 April. Pencegahan tersebut berlaku selama enam bulan ke depan.

Sebelumnya, KPK juga telah mencegah tiga orang terkait kasus dugaan suap anggota DPRD DKI Jakarta. Ketiganya adalah petinggi Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma atau Aguan sebagai saksi yang perlu diperiksa. Aguan dicekal sejak tanggal 1 April selama enam bulan ke depan.

Dua individu lainnya yakni Gery Prastya dan Berlian Kurniawati. Masing-masing juga dicegah KPK selama enam bulan ke depan sejak 4 April.

Mereka diduga bisa memberikan informasi terkait kasus dugaan suap terhadap anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. KPK kini masih fokus pada dugaan pidana untuk suap dan proses pembahasannya, termasuk bagaimana pihak swasta yang diduga terlibat pemanfaatan proyek tersebut.

Sunny bukan staf khusus

Lalu, apa reaksi Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama usai mendengar Sunny dicegah KPK?

“Aku pikir ya KPK supaya lebih jelas, terserah waktunya saja, panggil atau bagaimana,” ujar Ahok pada Kamis malam, 7 April.

Dia pun mengklarifikasi hubungannya dengan Sunny yang ramai diberitakan di media sebagai staf khusus atau anak magang. Menurut Ahok, Sunny bukan staf khususnya.

“Saya dengan dia itu sebenarnya seperti teman saja. Dia juga tidak pegang proyek apapun. Tapi, kalau orang mau bilang staf khusus, ya bisa saja,” kata Ahok.

Dia menjelaskan, mengenal Sunny pada tahun 2009 lalu, karena ingin mengundangnya sebagai pembicara di Amerika Serikat. Saat itu, Ahok masih menjadi anggota DPR.

Sunny mengaku terkesan karena saat mengadakan jamuan makan malam, justru malah Ahok yang membayari.

“Saya sama anak, masak suruh dia yang bayar,” tutur mantan politisi dari Partai Gerindra itu.

Namun, Ahok tidak bisa memenuhi undangan Sunny ke Negeri Paman Sam ketika itu. Dia baru bisa berangkat pada tahun 2010.

Ahok kemudian memberi tahu Sunny tengah mencalonkan diri untuk menjadi Wakil Gubernur DKI dan dia tertarik untuk melihat Ahok blusukan ke kampung-kampung. Kemudian, saat ini Sunny tengah membuat disertasi tentang gaya berpolitik Ahok.

Ahok menduga Sunny disebut sebagai staf khusus karena dia terlihat sering berada di tempat kerjanya.

Namun, Ahok membantah semua kebijakan yang dia ambil merupakan pengaruh Sunny.

“Sekarang saya tanya, ada enggak sih orang yang bisa mempengaruhi kebijakan saya? Saya sudah empat tahun di sini, ada enggak sih kebijakan saya yang memihak pengusaha?” tanya dia.

Ahok menyebut kali terakhir berkomunikasi dengan Sunny saat mendengar namanya di televisi telah dicegah KPK. Saat itu, Ahok mengirimkan pesan pendek, tetapi tidak dijawab Sunny. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!